Alasan Spontan Menunggu Jam Ekstra, Oknum Guru kepergok Mesum di Sekolah Gunungkidul

Aksaratimes.com I 27 Januari 2024 Jakarta – Dua guru SD di Gunungkidul, Jawa Tengah, terlibat dalam aksi mesum di sekolah dan tertangkap basah. Keduanya mengakui bahwa kejadian tersebut terjadi secara spontan saat mereka menunggu jam ekstra.

Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati, menyampaikan klarifikasi dari kedua guru tersebut, yang menegaskan bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatannya dan mengakui bahwa aksi tersebut terjadi secara spontan ketika menunggu jam ekstra. Pernyataan ini dilaporkan pada Jumat (26/1/2024) seperti yang di kutip dari detikJogja

Dua guru yang terlibat dalam insiden ini adalah E (41) dan N (30), keduanya merupakan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) angkatan tahun 2022. “Inisial guru laki-laki E dan yang perempuan N. P3K tahun 2022,” ungkap Nunuk. Saat ini, kedua guru tersebut telah dinonaktifkan dari tugas mengajar. Meskipun demikian, status PPPK mereka masih menunggu keputusan dari Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPPD). “Statusnya tidak mengajar kalau P3K-nya tetap sambil menunggu keputusan dari BKPPD,” tambah Nunuk.

Read More

Kejadian ini terjadi pada Selasa (16/1) dan baru dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Gunungkidul pada Senin (22/1) oleh Sekretaris Disdik Gunungkidul, Taufik Aminudin. Aminudin menjelaskan bahwa insiden terjadi di sore hari, pada jam akhir sekolah, melibatkan dua guru dari satu sekolah.

Dua guru di SD di Gunungkidul, DI Yogyakarta, sudah mengakui perbuatan mesum mereka di ruang guru yang di akuinya dilakukan tanpa rencana. Kejadian tersebut terjadi secara spontan saat kedua guru tersebut merasa bosan menunggu jam ekstrakurikuler pada hari Selasa (16/1/2024) petang.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Setyowati, kejadian ini merupakan peristiwa pertama kalinya, namun sayangnya, mereka langsung kepergok oleh beberapa murid. “Hanya sekali, Mengakui hanya spontan saat itu sedang menunggu jam ekstra,” ujar Nunuk Setyowati melalui telepon pada Jumat (26/1/2024).

Saat Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul melakukan klarifikasi terkait kejadian ini. Kedua guru, yang laki-laki dengan inisial E dan perempuan dengan inisial N, mengakui kesalahannya dan menyatakan khilaf. “Sudah kami klarifikasi dan mengakui perbuatannya. Mereka berjanji tidak akan mengulang dan khilaf.” kata Nunuk. E dan N, Mereka melakukan perbuatan tidak senonoh di ruang guru, yang sayangnya terbuka dan ditemukan oleh tiga orang murid. (red)