Kediri (aksaratimes.com) –
Cita cita gadis Yang masih duduk dibangku sekolah SMA di Kab Gresik untuk mengikuti SEA Games 2019 harus kandas. Pasalnya, gadis yang berusia 18 tahun ini tidak bisa ikut di arena olah raga bergengsi Internasional SEA Games 2019 yang digelar di Filipina.
Atlet Jawa Timur yang mempunyai segudang prestasi dengan Raihan mendali mulai dari tingkat SD hingga SMA ini sebanyak 43 mendali berhenti ditengah jalan. Selian itu di tingkat Internasional di Asean Shcool di pekan olahraga Pelajar yang baru saja digelar di Singapura juga menorehkan prestasi mendali Perunggu.
Namun sayang, ia dikeluarkan dari jajaran atlet kontingen Indonesia yang hendak diberangkatkan ke SEA Games, yang merupakan salah satu perwakilan dari Indonesia, diduga dikeluarkan secara sepihak oleh seorang oknum Pelatihnya.
Atlet dari Senan Artistik ini, dikeluarkan dari keanggotaan kontingen Indonesia oleh oknum pelatihnya secara sepihak, dikarenakan adanya isu bahwa atlet yang bernama Shalfa Afrilia Sania tersebut diduga sudah tidak Virgin lagi.
Kejadian bermula, pada tanggal 13 November 2019 hari Rabu sekitar pukul 16.00 WIB pihak keluarga ditelpon dan disuruh menjemput atlet dari mess yang disediakan oleh pemerintah dimana altet tersebut melakukan aktifitas sebelum diberangkatkan ke ajang SEA Games 2019. Sebelumnya, ibu korban yang bernama Ayu Kurniawati sekitar Jam 12 malam, ditelpon melalui handphonenya disuruh menjemput atlet (anaknya) untuk dibawa pulang.
Melalui Kuasa Hukumnya Imam Muhklas SH, menjelaskan, bahwa setelah dilakukan dan ditelaah dengan adanya kejadian tersebut, menganggap bahwa adanya suatu proses yang tidak melalui prosedural dalam hal pemberhentian seorang atlet kepada adik kita yang bernama Shalfa Afrilia Sania.
“Isu yang santer beredar sekarang, bahwa atlet yang bernama Shalfa Afrilia Sania gagal mengikuti SEA Games dikarenakan sudah tidak Virgin. Tidak adanya dokumen dokumen resmi yang seharusnya dilakukan pada saat atlet dinyatakan tidak Virgin, “ungkapnya, saat berada dirumah kliennya, Kamis (28/11/2019).
Imam Muhklas menjelaskan, Kejadiannya, pada tanggal 13 November 2019, sekitar jam 16.00 WIB, pihak keluarga ditelpon diminta oleh Oknum pelatih seketika itu juga atlet harus meninggal Mess yang ada di Gresik.
Masih jelas Imam Muhklas, Padahal dari pemeriksaan, RS Bhayangkara pada tanggal 20 November 2019 menunjukan hasil, bahwa atlet tersebut dinyatakan masih Virgin (Intack Hymem) yang artinya bahwa selaput dara tidak robek atau masih utuh. Hal tersebut jelaslah sudah, bahwa oknum Pelatih yang mengeluarkan dengan cara sepihak, adanya dugaan permainan.
“Hal tersebut dikuatkan dengan adanya pengganti atlet senam Artistik Shalfa afrilia sania dari Jawa Timur, yang digantikan oleh Atlet yang berasal dari Jawa Tengah, “beber Imam Muhklas.
Pihaknya juga sudah melakukan klarifikasi ke instansi terkiat kepada Kabid Prestasi olahraga Pemprov Jatim Indra Sabarani melalui Whatapps. Namun jawabannya singkat sekali “tidak” dan juga melakukan konfirmasi di Pusdiklatnya yang ada di Gresik jawabannya juga cenderung lempar bola.
“Kami sebagai perwakilan dari pihak keluarga sangatlah tersinggung, karena perjuangan atlet adik Irma ini dan keluarga sangatlah besar untuk mencapai hal tersebut, “tegasnya.