Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto mengalokasikan Rp 43 miliar untuk beasiswa dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, 2025. Sebagian diperuntukkan seribu orang santri.
“Anggaran beasiswa pada 2025 sudah kami plot sekitar delapan ribu orang. Seribu beasiswa di antaranya untuk santri, dan itu perlu ada peraturan bupatinya, karena belum pernah,” kata Hendy kepada Beritajatim.com, Rabu (4/12/2024).
Hendy menyebut alokasi anggaran beasiswa untuk seribu santri wajib ada. Peraturan bupati segera ditandatangani agar beasiswa untuk santri ini bisa terealisasi segera bersama beasiswa lainnya.
Jumlah alokasi anggaran beasiswa untuk 2025 lebih besar daripada tahun sebelumnya. Pemerintah Kabupaten Jember telah menggelontorkan beasiswa Rp 26,68 miliar pada 2024 untuk 5.536 orang mahasiswa berbagai kategori yang kuliah di 44 perguruan tinggi negeri dan swasta.
Beasiswa sebesar Rp 5 juta itu diberikan masing-masing untuk 1.452 orang mahasiswa dari kalangan fakir miskin dan tidak mampu secara ekonomi. 1.132 orang mahasiswa berprestasi, 959 orang guru dan perangkat desa yang melanjutkan kuliah, dan 1.793 orang mahasiswa penerima beasiswa berdasarkan kompetisi.
Jumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq terbanyak menerima beasiswa, yakni 1.136 orang. Terbanyak berikutnya adalah mahasiswa Universitas PGRI Argopuro Jember sebanyak 791 orang dan Universitas Jember sebanyak 750 orang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jember Hadi Mulyono mengatakan, peraturan bupati untuk beasiswa santri masih berproses di Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan diharmonisasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Namun khusus untuk program beasiswa tahun anggaran 2024, menurut Hadi, sudah direalisasikan pada Juli lalu. “Baik dari kriteria prestasi, kompetisi, guru, perangkat desa, dan warga kurang mampu sebagaimana Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun 2021,” katanya.
Indi Naidha, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Jember dari Fraksi PDI Perjuangan, mengapresiasi kebijakan Bupati Hendy tersebut. “Yang dilakukan bupati melalui penambahan alokasi beasiswa ini memang diharapkan banyak pihak. Di sini bisa dilihat bahwa anggapan soal santri tidak mendapatkan hak setara siswa lain tidaklah benar,” katanya.
Indi menilai penambahan anggaran beasiswa ini bentuk keberpihakan terhadap kaum Marhaen. “Kami berkomitmen mengawal pelaksanaan anggaran ini,” katanya.
Fraksi PDI Perjuangan berkomitmen mengawal pemerintahan Bupati Hendy hingga akhir masa pemerintahan dan pemerintahan Jember yang baru nanti. “Kami akan kawal APBD 2025 yang sudah diprogramkan Bupati Hendy dengan cara berkomunikasi dengan bupati baru yang akan dilantik nantinya, karena bagaimana pun kami harus tetap kompak bekerja sama dalam pengawasan anggaran tersebut,” kata Indi. [wir]