China Puji Kemampuan Iran dalam Tangani Situasi Genting di Timteng

Aksaratimes.com I 16 April 2024 Jakarta – Pemerintah China telah mengeluarkan pernyataan mengenai serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) lalu. Dalam pernyataan tersebut, China memuji kemampuan Iran dalam menangani situasi tersebut dengan baik.

Menurut laporan dari Reuters, China menyatakan penghargaannya terhadap Iran karena berhasil menghindari gejolak lebih lanjut di kawasan, sambil tetap menjaga kedaulatan dan martabatnya. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, menyatakan bahwa China menghargai sikap Iran yang tidak mengincar negara-negara regional dan tetangga.

Belakangan ini, China telah menyuarakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, terutama setelah Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal ke Israel. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri China menyerukan kepada semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri guna mencegah eskalasi lebih lanjut.

Read More

“China menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk bersikap tenang dan menahan diri, untuk mencegah eskalasi lebih lanjut,” demikian isi pernyataan tersebut.

Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah kembali mengundang pertanyaan tentang seberapa besar pengaruh China terhadap Iran. Menurut asisten profesor di Universitas Groningen Belanda, William Figueroa, secara teori, China memiliki potensi pengaruh yang besar terhadap Iran.

China telah menjadi mitra dagang terbesar Iran selama dekade terakhir, termasuk dalam pembelian minyak, dimana China membeli 90 persen minyak Iran. Perusahaan-perusahaan China juga menyediakan peralatan keamanan kepada Iran. Namun, Figueroa menunjukkan bahwa dalam praktiknya, sulit bagi China untuk menggunakan pengaruh ekonominya untuk memengaruhi sikap Iran.

Meskipun China telah meningkatkan pengaruhnya secara ekonomi dan politik di Timur Tengah, para pengamat memandang bahwa mengekang Iran dalam konflik yang sedang berlangsung bisa menjadi tugas yang sulit bagi China. Figueroa menambahkan bahwa China lebih tertarik pada inisiatif perdagangan dan diplomasi daripada campur tangan secara langsung dalam konflik regional. (red)