Kediri (aksaratimes.com) – Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut dijaringan paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasite, jamur, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik paru. Pneumonia dapat menyerang siapa saja seperti anak-anak, remaja, dewasa muda dan lanjut usia, namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia. Angka kejadian Pneumonia lebih sering terjadi di negara berkembang.
Saat ini sedang terjadi kasus pneumonia berat yang bermula dari adanya laporan awal kasus di Kota Wuhan, China pada tanggal 31 Desember 2019. Pada tanggal 03 Januari 2020 dilaporkan 44 kasus dengan penyebab masih belum diketahui. Baru pada tanggal 12 Januari 2020 Negara China mengumumkan adanya jenis Corona Virus tipe baru yang dikenal sebagai Novel Coronavirus (2019-nCov) dan berhasil diisolasi pada 7 Januari 2020. Kasus ini kemudian meningkat cepat, hingga tanggal 27 Januari 2019 dilaporkan ada 2.798 orang terinfeksi dan yang meninggal dunia sebanyak 80 jiwa.
Selain di Wuhan, beberapa Negara melaporkan kasus n-COV yaitu di Thailand, Jepang, Korea, Vietnam, Singapura, Australia, Malaysia, Nepal, Amerika Serikat, Kanada dan Perancis. Assesment risiko oleh Badan Kesehatan Dunia WHO yaitu : China (Sangat Tinggi), Regional (Tinggi) dan Global (Tinggi). Hingga saat ini di Provinsi Jawa Timur termasuk di Kota Kediri belum ada laporan terkait 2019-nCOV.
Gejala yang muncul pada Pneumonia ini mirip dengan Pneumonia pada umumnya diantaranya, DEMAM, LEMAS, BATUK KERING, PILEK dan SESAK NAFAS.
Perlu diwaspadai pada orang dengan Usia Lanjut dan Balita. Curigai Anak atau Orang Tua yang memiliki keluhan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut :
Demam dan Gejala Saluran Pernafasan Bawah (Misal : Batuk, Sesak, Nafas Cepat) dan dalam waktu 14 hari sebelum munculnya gejala terdapat riwayat bepergian ke Wuhan, China.
Atau dalam waktu 14 hari sebelum munculnya gejala memilik kontak dekat dengan orang yang dalam investigasi untuk 2019-nCov saat orang tersebut sedang sakit atau dalam 14 hari dalam kontak dekat dengan pasien 2019-nCov yang terkonfirmasi bakteriologis.
Masa inkubasi pada penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun rata-rata gejala timbul setelah 2-14 hari. .Metode transmisi belum diketahui dengan pasti pula. Awalnya virus ini diduga bersumber dari hewan, namun ternyata telah di temukan penularan dari manusia ke manusia.
Terkait pencegahan, sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah penyakit ini karena pneumonia pada kasus outbreak saat ini di sebabkan oleh Coronavirus jenis baru.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Kota Kediri, melakuan sosialisasi kepada masyarakat, diruang Kilisuci, melalui humas dan protokoler bersama dokter RSUD Gambiran, Rabu (29/1/2020).
Menghimbau agar Masyarakat tetap tenang dan tidak panik namun tetap waspada, terutama bila mengalami gejala demam, batuk, disertai kesulitan bernafas, segera mencari pertolongan ke RS/Fasilitas Kesehatan terdekat.
Melakukan dan meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yakni, Menjaga kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata, serta setelah memegang instalasi public. Caranya dengan mencuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir setidaknya dalam 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan dapat menggunakan sanitizer alcohol 70-80%.
Kemudian, Hindari mengusap mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan. Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk. Gunakan masker dan segera berobat ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan ketika memiliki gejala saluran nafas. Istirahat bila sedang sakit. Menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah dan sayur minimal 3x/hari dan makan makanan bergizi
Selain itu juga Saran-saran lain yang harus dilakukan, Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit infeksi saluran nafas. Hindari menyentuh hewan atau unggas atau hewan liar. Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika didaerah outbreak terutama demam dan batuk gunakan masker dan cari layanan kesehatan. Setelah kembali dari daerah outbreak konsultasi ke dokter terdapat gejala demam atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penyakit.
Fauzan Adhima menjelaskan, Upaya yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Kediri : Menerbitkan edaran kewaspadaan dini dengan nomor : 443.2/102/419.108/2020 pada tanggal 7 januari 2020 tentang Kewaspadaan Dini dan Respon terhadap kasus Pneumonia Wuhan Tiongkok.
Melakukan koordinasi dengan RS, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan UPTD Puskesmas se-Kota Kediri.
Melakukan Surveillance Aktif Rumah Sakit (SARS) untuk langkah-langkah antisipasi.
“Menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait 2019-nCov.
Monitoring dan Koordinasi perkembangan 2019-nCov melalui Informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Menunjuk RSUD Gambiran Kota Kediri sebagai RS Rujukan untuk penanganan pasien Suspect Corona Virus, “tandas dr. Fauzan Adhima.