dr Sukma Maju di Pilbup 2020, Usung Nawa Setya Chanda Bhirawa

Kediri (aksaratimes.com) – dr. Sukma Sahadewa juga mendaftarkan diri ke Partai Golkar sebagai Bacalon Bupati dan Wakil Bupati 2020-2025. dr. Sukma Sahadewa dalam mendaftar dikawal dengan puluhan simpatisan datang ke DPD Partai Golkar di Jalan Pamenang Kec Ngasem Kab Kediri, Jumat (7/2/2020) sore.

Para simpatisan yang mendampingi dokter Sukma dalam mendaftarkan ke Partai Golkar menggunakan atribut kaos yang dibagian depan bertuliskan Sahabat Dokter Sukma. Berfikir|Berkata|Berbuat Baik. Untuk Kediri Lebih Baik. Sedangkan dibagian belakang kaos bertuliskan, Sahabat Dokter Sukma.

dr. Sukma Sahadewa, saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya daftar ke Partai Golkar, menurutnya partai Golkar merupakan partai senior. Partai yang mempunyai akar rumput yang sangat luar biasa.

Read More

Masih kata dr. Sukma, tentu ini menjadi salah satu perjuangan kita untuk bersama-sama, artinya bahwa membangun Kabupaten Kediri tidak bisa sendiri, harus disertai oleh beberapa partai, beberapa organisasi, elemen bahkan media pun juga harus membangun bersama-sama.

Ditanya terkait dengan bakal calon pasangannya, Sukma menjawab bahwa sudah ada pasangan yang dipilihnya. Akan tetapi, tentunya harus mempunyai suatu hal yang sejalan.

“Wakil itu tidak hanya sebagai Ban serep, tetapi menjadi satu kesatuan yang utuh untuk berjuang bersama-sama di pemerintahan, “katanya.

Selain itu, dokter Sukma juga mempunyai program yang dinamai dengan “Nawa Satya Chanda Bhirawa”, yaitu sembilan kesetiaan kami pada kabupaten Kediri. Yang sudah kami sampaikan tadi secara umum kepada Partai Golkar.

“Membangun Kabupaten ini masalahnya kronis, kalau dalam penyakit harus komplek, harus kita selesaikan dengan bersama-sama mulai dari pendidikan, kesehatan, pertanian olahraga, bahkan kepemudaan harus kita lakukan bersama-sama, “jelasnya.

Dokter Sukma menambahkan, sesuai dengan slogan Kami Kediri Lebih Baik, tentu harus kita optimalkan secara keseluruhan, secara pendidikannya secara kesehatannya, kemarin kita lihat situasi dalam guru tidak tetap yang menjadi masalah besar dan sudah bertemu dengan kami.

“Harapan kami bahwa tidak bisa mengimplementasikan, mensejahterakan guru, bahwasanya ini menjadi tolak ukur yang harus kita optimalkan. Budaya di tempat kita harus kita lakukan secara masif, di Kediri ini mempunyai satu sejarah yang sangat luar biasa yaitu kerajaan Kediri bahwa mempunyai filosof yang sangat penting, budaya yang harus kita lakukan sebagai sarana untuk mengenalkan, menyampaikan kepada anak cucu kita dan sebagai magnet wisatawan untuk hadir di sini. Kediri Kita, kedalam diri kita yang harus kita optimalkan, “paparnya.