Kediri (aksaratimes.com) – Awalnya karena mendapatkan APD yang tidak sesuai harapan, Endah Widi Sulfiana, warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, mencoba membuat sendiri. Dari semula APD lalu kini memproduksi _face shield_. Tak hanya memenuhi kebutuhan pasar, tapi juga mempekerjakan warga yang terdampak Covid-19.
“Waktu itu mencari APD untuk donasi. Ternyata hasilnya kok tipis. Ada saudara yang kerja di RS, saya pun konsultasi untuk bikin APD,” kata Endah, Selasa (9/06).
Berbahan plastik lembut sebagaimana bahan untuk jas hujan, Endah memproduksi APD dengan label Kepompong Kinanti. Label ini sebetulnya sudah ada, dari saudaranya yang bekerja di RS. Pada saat awal pandemi, kebutuhan APD meningkat dan ketersediaan tidak ada. Maka, atas dasar memenuhi kebutuhan APD para nakes, Kepompong Kinanti memproduksinya.
“Saya cari penjahit. Kebanyakan yang terhenti ordernya karena Covid-19. Sekalian membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan kembali,” tambah Endah.
APD-nya pun laris manis. Dalam sehari, ia bisa memproduksi sekitar 100 APD untuk memenuhi kebutuhan donasi dan juga pesanan. Tiap APD dibandrol Rp 80.000,-.
Lama-lama, pembuat APD semakin banyak sehingga Kepompong Kinanti tidak lagi memproduksi dalam jumlah massal. Akhirnya, ia mencoba beralih pada pembuatan _face shield_ yang belum banyak diproduksi.
“Awalnya ada permintaan untuk anak-anak. Apalagi kalau nanti sekolah jadi masuk, anak-anak membutuhkan,” kata Endah. Ia pun mencoba membuat _face shield_ dengan konsultasi dari saudaranya. _Face shield_ seperti apa yang aman untuk kesehatan.
Ia mengajak anak SMA yang kebetulan sedang libur untuk mengerjakan. Ada 3 siswa dan siswi SMA yang bekerja untuk membuat face shield di _workshop_ nya. Dalam sehari, ia bisa menghasilkan 100-an _face shield_ .
Harganya bervariasi. Untuk _face shield_ anak-anak dibandrol Rp 15.000,-, Rp 18.000,-, dan Rp 20.000,- tergantung ketebalan mika. Ada pula pesanan _custom_ dengan sticker berlabel nama anak. Selain itu juga tersedia _face shield_ untuk bayi dengan harga Rp 18.000,-
Sedangkan untuk _face shield_ dewasa, ia membuat dengan harga Rp 20.000,- per buah. Ternyata pesanan juga lumayan. Ia melayani pesanan sampai Jakarta, Jawa Barat, dan tentu saja kota-kota di Jawa Timur. Ia pun banyak melayani _reseller_ sehingga dalam pengirimannya lebih murah. Pembelinya kebanyakan dijual lagi.
“Saya ambil untuk sedikit saja. Yang penting bisa jalan, dan temen-temen ini bisa dapat tambahan uang saku,” kata Endah. Anak-anak yang bekerja padanya berasal dari orang tua yang terkena dampak Covid-19. Ada yang dirumahkan tanpa gaji. Dari mengerjakan _face shield_ ini, salah satu dari anak-anak ini bisa mendapatkan uang tambahan untuk mendaftar ke universitas.