Family Office Indonesia untuk Strategi Tarik Investasi Masuk RI, Perlu Bersaing dengan Negara tax haven ?

Aksaratimes.com I 10 Juli 2024 Jakarta – Pemerintah Indonesia merencanakan pembentukan family office sebagai upaya untuk menarik investasi dari keluarga kaya di luar negeri. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa family office ini dapat menarik minat investor asing untuk menyimpan dan menginvestasikan dana mereka di Indonesia.

Luhut mengklaim bahwa konsep family office yang diusung pemerintah Indonesia sudah menarik perhatian investor asing. Dia optimis bahwa hal ini dapat membantu menciptakan lapangan kerja dan memberi manfaat ekonomi jangka panjang bagi Indonesia.

Namun, sejumlah analis menunjukkan keraguan terhadap potensi family office sebagai alat untuk menarik investasi langsung asing. Ronny P Sasmita dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution menyatakan bahwa family office tidak biasa digunakan untuk menarik investasi, kecuali jika ada insentif pajak atau fasilitas lain yang menarik seperti yang diterapkan di Irlandia.

Read More

Ronny juga mempertanyakan manfaat nominal dari family office terhadap ekonomi Indonesia, dengan menyoroti bahwa investasi tersebut mungkin hanya berdampak pada sektor properti pariwisata seperti di Bali.

Selain itu, Yusuf Wibisono dari Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) menganggap rencana pemerintah ini sebagai upaya yang terburu-buru untuk meningkatkan pasokan valuta asing dalam jangka pendek. Dia menunjukkan bahwa potensi keuntungan dari family office tidak sebanding dengan risiko yang terkait, terutama terkait dengan pencucian uang dan dampak terhadap penerimaan perpajakan.

Yusuf juga menyoroti persaingan yang keras dari negara-negara tax haven seperti Singapura, Swiss, Inggris, dan Hong Kong dalam menarik bisnis family office, yang telah lama mendominasi pasar ini. Dia menilai bahwa Indonesia perlu lebih banyak waktu untuk membangun infrastruktur dan regulasi yang dapat bersaing dengan negara-negara tersebut.

Secara keseluruhan, pendapat para analis menunjukkan bahwa sementara family office dapat mempengaruhi cadangan devisa dan menarik beberapa investasi, tantangan besar terkait dengan infrastruktur, insentif pajak, dan persaingan global masih menjadi hal yang harus diatasi oleh pemerintah Indonesia dalam menjalankan rencana ini. (red)