Gerakan Nasional Donor Pohon,Membangun Hutan, Dari Rakyat, Oleh Rakyat, untuk Semesta Alam

Kediri , Aksaratimes 28 November 2020

Membangun Hutan menanam pohon lindung untuk membuat hutan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Butuh keyakinan yang teguh dan nafas yang panjang.
Karena memang waktunya tidak sebentar.
Tapi kita beruntung karena di sekitar kita pionir pionir yang mendedikasikan pikiran dan tenaganya untuk membangun hutan lindung.
Adalah Pak Hery Susanto dan Pak Kotik dari desa Tempurejo, Wates yang jadi saksinya.
Sekitar 7 tahun yang lalu, Pemkab Kediri, PG. Pesantren Baru, dan Pemdes. Tempurejo membuat hutan lindung di areal seluas 0.5 Hektar yang ada di dusun Truneng.

Read More

Lahan tersebut ditanami dengan 100 batang Beringin Preh atau Ficus retusa.
Dan setelah 7 tahun berlalu, lahan tersebut sudah bermetamorfosis menjadi hutan yang lebat dan rindang.

Tentunya tidak serta merta bibit yang ditanam tersebut bertumbuh menjadi hutan lebat. Butuh kesabaran dan ketelatenan dalam merawat, menyulam, dan menjaganya dari tangan tangan jahil yang tidak bertanggungjawab.
Dalam perjalanannya, dari 100 batang bibi Ficus retusa tersebut, ada sekitar 10 batang yang mati dan harus disulami.
Dan sekarang, Pak Hery Susanto dan Pak Kotik bisa merasa Marem saat melihat hutan yang mereka bangun bersama sama tersebut.
Kisah sukses tersebut ternyata menjadi inspirasi bagi Kelompok Oleng Oleng.
Kelompok Relawan Pelestari dan Penjaga Hutan, Sungai, dan Mata air ini juga sedang membangun sebuah Hutan Loa atau Ficus racemosa di atas lahan yang sangat luas yang berada di dekat lokasi Hutan Ficus retusa tersebut.
Pak Heri DK dan Mas Kuncoro Jakti sebagai koordinator oleng oleng telah menanam ratusan batang Loa di awal musim penghujan ini. Alhamdulillah, bibit pohon Loa tersebut sudah mulai hidup dan tumbuh berkembang dengan baik.
Kami, selaku koordinator kegiatan Rehabilitasi dan Revitalisasi Buffer Zone Cagar Alam Alas Simpenan, merasa bangga dan berbahagia karena visi dan misi kami untuk membuat hutan alam sekunder di area Buffer Zone tersebut mendapatkan dukungan dan bimbingan dari para Relawan yang berpengalaman dalam bidang pembangunan sebuah hutan.
Kesuksesan dari Program Hutan Ficus retusa nya Pak Hery Susanto dan Hutan Ficus racemosa nya Komunitas Oleng Oleng menjadi rujukan bagi kami dalam upaya merintis pembangunan hutan alam sekunder di atas lahan Buffer Zone tersebut.
Dengan bantuan dan bimbingan dari para fihak dan kerjasama yang sangat baik dari saudara saudara Relawan semuanya, Kami yakin, mimpi untuk mengubah Buffer Zone , yang saat ini masih penuh belukar, menjadi Hutan Alam Sekunder bukanlah pepesan kosong belaka.
Saya yakin, dengan kebulatan tekad, kerja keras dan semangat pantang menyerah serta dengan limpahan cinta kasih kepada alam semesta yang tanpa batas, Insyaallah dalam waktu 10 tahun Buffer Zone Cagar Alam Alas Simpenan Manggis ini bisa berubah menjadi hutan lebat yang penuh manfaat bagi seluruh isi alam.

Demi masa depan lingkungan Indonesia yang lebih baik. GERAKAN NASIONAL DONOR POHON.
Salam Lestari. (Dr ari Nugroho Adi / Red -kris )