Kediri (aksaratimes.com) – Sejumlah 13 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 diumumkan oleh Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar Senin (25/05). Bukan hanya soal peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi positif yang perlu diwaspadai namun juga transmisi lokal yang mulai meningkat di Kota Kediri.
Sejumlah 13 kasus terkonfirmasi baru, 12 dari klaster pabrik rokok Tulungagung yang beralamat di Kelurahan Bawang dan Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren. Sedangkan satu pasien dari Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto. Sumber penularan 5 pasien dari klaster pabrik rokok Tulungagung dan satu pasien dari Pojok berasal dari transmisi lokal. Artinya mereka tertular oleh pasien di Kota Kediri. Bahkan tiga diantaranya masih anak-anak, usia 11 tahun, 15 tahun dan 16 tahun.
“Transmisi lokal ini terjadi untuk kedua kalinya di Kota Kediri. Transmisi lokal pertama di Kota Kediri dialami oleh warga Perum Wilis (Kelurahan Pojok) yang menularkan ke suami dan anaknya,” kata dr. Fauzan Adhima, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri.
Fauzan menjelaskan, dengan semakin banyaknya kasus OTG atau konfirmasi positif tanpa gejala, maka sangat memungkinkan terjadinya transmisi lokal atau pasien tertular di dalam wilayah Kota Kediri. Orang yang membawa virus tidak merasa dirinya sakit sehingga bebas bepergian meski hanya di dalam kota lalu menularkan kepada yang lain.
“Adanya transmisi/penularan lokal, maka diimbau kembali seluruh masyarakat Kota Kediri untuk lebih disiplin lagi menjalankan protokol kesehatan,” imbau Fauzan.
Protokol kesehatan tersebut yaitu tetap di rumah, pilihan yang paling mudah untuk memutus rantai penularan Covid-19. Ketika kelaziman baru _(new normal)_ akan diterapkan, maka harus semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan saat keluar rumah untuk hal-hal yang perlu
“Kalau harus _urgent_ keluar rumah harus pake masker, jaga jarak, dan sesering mungkin cuci tangan dengan sabun. Kalo masyarakat tidak disiplin maka siap-siap akan tertular,” tambah Fauzan.
Pasien terkonfirmasi positif dan semua tanpa gejala tersebut sebetulnya bisa melakukan karantina mandiri. Hanya karena kondisi tempat tinggal tidak memungkinkan, maka Pemkot Kediri memindahkannya ke RS Kilisuci, rumah sakit khusus untuk isolasi pasien Covid-19.