Kediri (aksaratimes.com) November 13, 2020
Layanan Home Care PEDULI (Profesional, Empatik, Dedikatif, Utuh, Langsung dan Integratif) menyabet penghargaan Top 30 di ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) se-Jawa Timur 2020. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPANRB Diah Natalisa kepada Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Jumat (13/11). Penyerahan penghargaan dilakukan dalam acara Penyerahan dan Penganugerahan Hasil Evaluasi SAKIP, Penghargaan Kovablik dan Kompetisi Kelompok Budaya Kerja bertempat di The Singhasari Resort Batu.
Dalam sambutannya Deputi Bidang Pelayanan Publik KemenPANRB Diah Natalisa mengharapkan Kovablik dapat menjadi program yang dapat terus berjalan berkelanjutan. Kovablik dapat menjadi Kawah Candradimuka bagi setiap inovasi pelayanan publik di Jawa Timur untuk disiapkan sebelum berkompetisi pada level nasional maupun nantinya di level internasional. “Selain itu satu poin yang juga perlu kita perhatikan setiap inovasi yang sudah berjalan adalah kewajiban kita semua untuk memastikan keberlanjutan dan kebermanfaatannya ke depan. Dan sekali lagi atas nama keluarga besar Kementerian PANRB kami mengucapkan selamat kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur atas suksesnya penyelenggaraan Kovablik tahun 2020 dan juga selamat kepada instansi inovator yang telah meraih prestasi dan juga meraih penghargaan,” ujarnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengucapkan terima kasih kepada kepala daerah yang terus menggerakkan inovasi. “Kreativitas dan inovasi menjadi sangat penting. Kita berlari orang lain melompat. Kita melompat orang lain _artificial intelligence_ . Maka dari itu inovasi harus menjadi bagian dari perencanaan kita, pelaksanaan dan evaluasi kita. Sinergitas dan kolaborasi saya rasa juga menjadi _keyword_ yang harus kita lakukan bersama,” ujarnya.
Usai menerima penghargaan Wali Kota Kediri mengungkapkan inovasi-inovasi yang banyak diraih oleh Pemerintah Kota Kediri tidak bersifat seperti karbitan. “Memang butuh proses dan pemikiran yang mendalam, sistematis, dan terstruktur sehingga kita saat ini bisa merasakan dampaknya dan khususnya dampak yang ada di masyarakat. Nah ini harapan saya untuk OPD-OPD yang lainnya. Mari kita berfikir untuk inovasi-inovasi supaya ada dampak yang positif kepada masyarakat. Itu nanti pasti akan ada yang menilai, seperti saat ini banyak penilaian- penilaian yang tidak diprediksi seperti penilaian dari kementerian dan lainnya tahu-tahu kita dapat ini,” ujarnya.
Walikota Mas Abu ini berharap seluruh OPD di Kota Kediri khususnya OPD pelayanan itu terus menciptakan inovasi-inovasi yang dapat mempermudah masyarakat. “Kutipan yang bisa saya sampaikan dari Bu Gubernur kalaupun saat ini kita berjalan orang lain akan berlari. Kalau saat ini kita berlari maka orang lain akan menggunakan _artificial intelligence_ untuk mempercepat pelayanan-pelayanan dan inovasi-inovasi. Saat ini memang _disruption_, memang carut marut ya tentu kita harus berfikir bagaimana kita bisa memberikan pelayanan yang cepat, pelayanan yang prima kepada masyarakat. Kalau pelayanan untuk masyarakatnya bagus maka saya yakin sekali pasti kita akan dapat penghargaan-penghargaan lagi tapi penghargaan itu adalah bonus. Intinya adalah bekerja, bekerja dan bekerja,” harapnya.
Ditambahkan Plt. Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri, inovasi Home Care PEDULI yang berorientasi pada pasien bukan hanya pada penyakit. Banyak _home care_ atau layanan kesehatan yang hanya berorientasi pada penyakit artinya ketika sakit diobati selesai. Semua _stakeholder_ terlibat dalam Home Care PEDULI. “Jadi kalau Home Care PEDULI ini bukan hanya penyakitnya yang diobati tapi orientasinya pada permasalahan pasien. Salah satu contohnya yaitu pasien ini rumahnya tidak layak huni. Nah home care PEDULI membantu dengan memfasilitasi bedah rumah,” ujarnya.
Fauzan Adima menjelaskan Home Care sudah ada sejak tahun 2012. Namun untuk Home Care PEDULI sejak tahun 2016. Sampai saat ini kurang lebih ada 200 orang yang sudah tertangani. Ke depan inovasi yang akan dikembangkan dari home care PEDULI ini dari sistem pelaporan. “Karena selama ini sistem pelaporan masih manual dengan telepon. Mungkin nanti sistem yang akan kita buat sudah terintegrasi dan terkoneksi 24 jam ke sistem IT yang ada di RSUD Gambiran,”pungkasnya.
Hadir pula dalam kegiatan ini Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Sekretaris Daerah Jawa Timur Heru Tjahjono, jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kepala Daerah se-Jawa Timur. (Red)