Ibu dan Balita Binangun Blitar Hilang

Blitar (aksaratimes.com)—Diduga karena terbelit hutang seorang Ibu Rumah Tangga asal Binangun Blitar nekat mengajak Balitanya melakukan aksi nekat melompat dari jembatan hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Sebut saja Nita (31) Warga Dusun Paldoyong, Desa Sabigede, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Dikabarkan aksi nekat yang dikabarkan melompat dari atas jembatan Krekesan bersama anaknya itu lantaran karena terbelit utang PKK sebesar Rp. 2,5 Juta.

Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ahmad Cholik mengatakan, Peristiwa tersebut berawal pada hari Jumat pagi (24/4/2020) ketika keluarga korban sedang melaksanakan hajatan selamatan selapan untuk anak korban.

Usai acara selamatan selapanan korban berpamitan kepada orang tuanya dan suaminya untuk ke Posyandu di Desa Singkil dengan meminta tolong kepada keponakannya Wilda untuk mengantar, berangkat dari rumah sekitar pukul.09.00 WIB. Sesampainya di jembatan Krekesan (perbatasan Desa Sambigede dan Desa Ngadri) korban meminta si Wilda untuk mengambil lembar KMS anaknya. Dia pun minta diturunkan di jembatan tersebut bersama balitanya yang baru berumur kurang lebih 40 hari itu.

Read More

Namun usai balik ke rumah mencari KMS dan tidak ditemukan, Wilda balik lagi menemui Nita. Dia heran, sesampai di jembatan Krekesan, ternyata Nita dan anaknya tidak ada.

Ditunggu sampai malam tidak juga pulang ke rumah. Suami korban dan warga sekitar rumah selanjutnya mencari korban dengan menyisiri sungai mulai dari Jembatan Krekesan. Sampai berita ini ditulis, korban bersama bayinya belum Diketemukan.

“Petugas gabungan sampai saat ini masih melakukan pencarian, petugas menyisir sungai dan mencari informasi tambahan kepada warga sekitar terkait ciri ciri korban, ” kata Cholik, Sabtu (25/4/2020).

Cholik menambahkan, sebelum dikabarkan hilang di atas jembatan Krekesan Desa Ngadri, kirban sering mengeluhkan utangnya di PKK , karena bulan Mei depan harus sudah dilunasi.

“Diduga karena hutang ke PKK Rp. 2,5 juta dan saat ini uang tersebut harus lunas dan terkumpul pada bulan Mei, korban bingung untuk melunasinya dan akhirnya depresi,” katanya.

Sampai saat ini anggota Polsek Binangun dan BPBD terus melakukan pencarian terhadap korban. Petugas berharap korban beserta anaknya segera ditemukan dengan kondisi sehat dan selamat.(ipul)