Kediri (aksaratimes.com), November 03, 2020
Debat publik pertama pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri Tahun 2020 diadakan KPU Kabupaten Kediri berlangsung di Gedung Bagawanta Bhari, Kabupaten kediri, debat menghadirkan paslon tunggal Hanindhito Himawan Pramono dengan pasangannya Dewi Maria Ulfa.
KPU menghadirkan lima orang panelis dari akademisi dan profesional. Mereka, Dr. Ahmad Subakir, Pembantu Rektor 1 IAIN Kediri, Tauhid Wijaya praktisi media (Direktur Radar Kediri), Abdul Kodir, dosen Universitas Negeri Malang, Solihul Huda, dosen Unmuh Surabaya dan Nu’man Iskandar, akademisi.
Ketua KPU Kabupaten Kediri Ninik Sunarmi mengatakan, debat publik merupakan salah satu metode kampanye dalam Pilkada 2020. Hal tersebut berdasarkan PKPU 6 Tahun 2020 dan perubahan PKPU 10, 13 Tahun 2020. Kemudian, karena pemilihan ini dilaksanakan dimasa pandemi maka harus mengikuti protokol kesehatan.
“KPU Kabupaten Kediri secara prinsip siap melaskanakan Pilkada Kediri 9 Desember 2020. Atas dasar itu kami mohon dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk mensukseskan Pilkada dengan datang ke TPS pada 9 Desember 2020,” kata Ninik Sunarmi.
Ninik mengucapkan terima kasih sekali terhadap seluruh hadirin yang datang. Mulai dari Komisioer KPU Provinsi Jatim, Komisioner KPU Kabupaten Kediri, Bawaslu Kabupaten Kediri, paslon, tim penghubung tim panelis dan pekerja media. Dia mengakhiri kata sambutannya dengan sebuah pantun. “Tuku Kopi Nyang Karang Kates, Masio Pandemi Pilkada Kudu Sukses”. Artinya, meskipun berlangsung di masa pandemi Covid-19, Pilkada Kediri 2020 harus tetap sukses.
Sementara itu, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri Dhito- Dewi Maria Ulfa dalam forum debat publik kali ini lebih menekankan pada peningkatan Indek Pembangun Manusia (IPM), yakni penajaman kebijakan bidang pendidikan, kebijakan bidang ekonomi ketenagakerjaan, kebijakan bidang kesehatan yakni penanganan, pecegahan dan pengendalian Covid-19.
Dalam bidang pendidikan, Dhito mengungkapkan akan meningkatkan sarana prasarana pendidikan. Selain itu juga akan meningkatkan kesejahteraan para guru, meningkatkan layanan pendidikan SD dan SMP gratis.
“Kami akan menyiapkan bagaimana proses belajar mengajar pasca pandemi Covid-19,” katanya.
Sementara dibidang ekonomi dan ketenagakerjaan, Dhito akan membuat kebijakan program padat karya untuk para korban PHK, meningkatkan SDM pencari kerja.
Sedangkan dalam bidang keagamaan, Dhito-Dewi memiliki kebijakan mengenai peningkatan kesejahteraan guru ngaji dan proses belajar-mengajar di Taman Pendidikan Al-Quran.
KPU bakal melaksanakan debat publik sebanyak tiga kali. Pertama di Kediri, kemudian kedua pada 7 November 2020 di Surabaya dan ketiga kembali di Kediri. Materi debat berbeda, pertama tentang kesejahteraan masyarakat dan kesehatan, kedua pengembangan ekonomi, dan ketiga hukum dan hubungan antar lembaga. (adv*/nyoto)