Kediri (aksaratimes.com) – – -Kota Kediri akhirnya bisa memboyong Piala Adipura yang sudah lama didambakan. Kota Kediri meraih Piala Adipura kategori Kota sedang. Salah satu poin utama keberhasilan Kota Kediri memboyong Piala Adipura karena pengelolaan sampah yang ada di Kota Kediri. Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menerima Piala Adipura dari Wakil Presiden Jusuf Kalla di Gedung Auditorium Dr Soedjarwo, Gedung Manggala Winabakti, Jakarta pada Senin (14/1). Selain Kota Kediri terdapat 30 kota/kabupaten di Indonesia yang juga mendapat Penghargaan Adipura kategori Kota Sedang.
Usai menerima penghargaan, Abdullah Abu Bakar mengungkapkan penghargaan Adipura yang diraih ini menjadi penyemangat warga Kota Kediri untuk Kota Kediri yang lebih bersih dan lebih bijak lagi terhadap sampah.
“Penghargaan Adipura yang kita raih untuk tahun 2018 ini dapat kita jadikan penyemangat kita semua sebagai warga Kota Kediri untuk kota Kediri yang lebih bersih, lebih baik lagi dan dan lebih bijak terhadap sampah,” ujarnya.
Dalam hal penanganan sampah Walikota yang akrab disapa Mas Abu tersebut melakukan treatment serius. Mas Abu aktif mengajak masyarakat untuk bijak dan memulai semua aktivitasnya dengan bebas dari penggunaan plastik. Selain itu masyarakat juga harus melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Saat ini Kota Kediri memang belum memiliki pembuangan sampah yang besar dan masih belum bisa mengolah sampah menjadi sumber energi yang terbarukan karena investasinya yang sangat mahal. “Saya mengajak masyarakat dan seluruh elemen yang ada di Kota Kediri untuk tidak sembarangan dalam menggunakan plastik atau menggunakan yang mudah didaur ulang. Sekarang bila berbelanja harus menggunakan tas dari kain tidak lagi menggunakan kantong plastik dan juga harus memilah sampah. Bila tidak seperti itu kita tidak akan mendapat lingkungan yang baik,” jelasnya.
Namun Mas Abu terus berupaya agar permasalahan sampah tersebut bisa diatasi Hal tersebut ditindaklanjuti dengan akan dikeluarkannya kebijakan tentang pengurangan penggunaan plastik. “Sebentar lagi saya akan keluarkan kebijakan untuk Kota Kediri setidaknya tidak menggunakan plastik atau bebas dari plastik sekali pakai,” ujarnya.
Walikota muda berusia 38 tahun ini menjelaskan bahwa konsep Kota Kediri bukan meraih Adipura, penghargaan ini adalah bonus. Terpenting, Pemerintah Kota Kediri menjaga serta merawat kebersihan dan kenyamanan di Kota Kediri. Seperti revitalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
“Kita telah bangun Taman Brantas, Hutan Kota, Taman Ngronggo, dan Kediri Memorial Park. Kedepan kita juga masih akan membangun beberapa taman lagi. Termasuk di Semampir yang saat ini mulai tumbuh,” imbuhnya.
Selain itu, orang nomor satu di Kota Kediri itu juga menghimbau agar masyarakat tidak memaku pohon-pohon yang ada di Kota Kediri.
“Pohon-pohon di Kota Kediri mohon untuk tidak dipaku. Apalagi saat ini musim kampanye mohon untuk tidak memaku pohon dimanapun. Saya masih banyak melihat gambar-gambar yang dipaku diatas pohon terutama dipinggiran kota cukup gunakan tali saja sehingga pohon-pohon yang ada tetap bagus,” pungkasnya.
Dalam Laporan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, mengatakan Anugerah Adipura ini diberikan kepada kota/kabupaten yang mampu menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan yang baik. Melalui program Adipura diharapkan agar seluruh kota/kabupaten di Indonesia harus melakukan penutupan TPA yang masih menggunakan system pembuangan terbuka (Open Dumping) serta menggantikan dengan operasi TPA dengan system lahan urug saniter atau sekurang-kurangnya system lahan urug terkendali.
Hadir dalam Penganugerahan Penghargaan Adipura dan Penghargaan Nirwasita Tantra Periode 2017-2018, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Ketua Dewan Pertimbangan Adipura Sarwono Kusumaatmadja, Gubernur, Walikota dan Bupati Peraih penghargaan Adipura.(MB)