Aksaratimes.com I 21 November 2023 Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaksanakan penyebaran nyamuk Wolbachia di lima kota Indonesia, termasuk Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang. Inisiatif ini dijalankan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 yang mengatur tentang penyelenggaraan Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan demam berdarah dengue (DBD).
Ngabila Salama, Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes, menjelaskan bahwa program ini tidak melibatkan manusia sebagai kelinci percobaan, dan tidak melibatkan rekayasa genetik pada nyamuk. Wolbachia, sebagai bakteri alami pada serangga, dianggap ramah lingkungan karena tidak mengganggu ekosistem atau siklus hidup mikroorganisme lain.
Salama menegaskan bahwa Wolbachia dapat membuat nyamuk Aedes aegypti menjadi mandul, sehingga tidak dapat menularkan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Dengan demikian, diharapkan jumlah orang yang terjangkit DBD dapat berkurang secara signifikan.
Ia juga menyampaikan bahwa siklus kenaikan kasus DBD di DKI Jakarta terjadi setiap tiga tahun, yaitu pada tahun 2016, 2019, dan 2022. Jumlah kasus per bulan pada saat tidak puncak kasus rata-rata berkisar antara 200 hingga 300 kasus, sedangkan saat puncak kasus berkisar antara 400-600 kasus.
Sebelumnya, Kemenkes telah mengungkapkan bahwa teknologi Wolbachia telah terbukti efektif dalam menurunkan penyebaran DBD di sembilan negara, termasuk Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Meksiko, Kiribati, Kaledonia Baru, dan Sri Lanka. Oleh karena itu, Indonesia juga menerapkan teknologi Wolbachia sebagai bagian dari upaya penanggulangan DBD.
(lanjut baca di halaman selanjutnya)