Kenali ini, Modus-Modus Penipuan yang bisa coba Bobol Paylatermu walau akun tidak di Hack!

Aksaratimes.com I 30 Juni 2024 Jakarta – Dewasa ini, layanan paylater semakin meluas dengan banyaknya e-commerce yang menyediakan opsi seperti Bukalapak paylater, bekerja sama dengan fintech seperti Kredivo, Indodana, ataupun Shopee Paylater. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pembelian dengan memperpanjang waktu pembayaran, biasanya dengan bunga rendah atau tanpa bunga untuk tenor tertentu. Namun, di balik kemudahan ini, terdapat risiko penipuan yang harus diwaspadai oleh para pengguna. Berikut adalah lima modus penipuan paylater yang sering terjadi:

  1. Modus pencairan limit:
    Modus ini sering muncul di media sosial, di mana penipu menawarkan jasa untuk mencairkan limit paylater dengan meminta akses atau detail akun paylater dari pengguna. Hal ini berpotensi menyebabkan penyalahgunaan akun dan pengurasan limit oleh pihak tidak berwenang.
  2. Modus bantuan menaikkan limit:
    Penipu bisa juga menawarkan jasa untuk menaikkan limit paylater dengan tujuan untuk mencuri data pribadi pengguna.
  3. Modus penghapusan data atau keringanan Tagihan:
    Penipu sering menawarkan jasa penghapusan data transaksi atau pinjaman paylater dengan meminta komisi atas layanan ini. Hal ini berisiko karena bisa mengarah pada penyalahgunaan akun dan tagihan yang belum terbayar. Disarankan untuk mengajukan restrukturisasi pembayaran langsung kepada penyedia layanan paylater bila mengalami kendala dalam hal pembayaran cicilan.
  4. Permintaan OTP atau detail akun:
    Penggunaan OTP atau detail akun paylater haruslah rahasia dan tidak boleh dibagikan kepada siapapun. Penipu sering meminta OTP atau detail akun dengan berpura-pura sebagai penyedia layanan paylater, yang dapat berujung pada penipuan dan penggunaan akun secara tidak sah.
  5. Modus diskon palsu:
    Modus ini melibatkan penawaran diskon palsu dengan mengarahkan pembayaran ke rekening perorangan yang tidak sah. Penyalahgunaan ini dapat dicegah dengan memeriksa kembali rincian pembayaran dan memastikan bahwa pembayaran dikirim ke rekening resmi perusahaan penyedia paylater.

Sementara itu, Seorang netizen, sebut saja ER, mengalami nasib buruk akibat menjadi korban penipuan paylater baru-baru ini. ER menceritakan pengalamannya ketika menerima telepon yang mengaku dari pihak Shopee. Tanpa curiga, ER mengangkat telepon tersebut, kemudian penipu mulai menanyakan informasi mengenai akun ER, seperti informasi tagihan Spinjam, limit SpayLater, dan jumlah tagihan yang dimilikinya.

Celakanya, saat ditanya seperti itu, ER tidak menyadari bahwa dirinya sedang dipengaruhi oleh pelaku. ER menuruti keinginan pelaku yang tampak meyakinkan, hingga akhirnya diarahkan untuk melakukan proses transfer pembayaran. Dengan modus terkini, pelaku menjanjikan keringanan pembayaran tagihan atau penghapusan tagihan. ER kemudian diarahkan untuk melakukan pemindaian QR code yang telah dikirim melalui WhatsApp. Tanpa curiga, ER mengikuti instruksi tersebut hingga tiga kali, yang secara tidak langsung mengonfirmasi pengiriman saldo dan menguras limit SpayLater miliknya.

Read More

Tidak berhenti di situ, korban juga diarahkan untuk menginstal beberapa aplikasi pinjaman online (pinjol). ER bahkan diminta melakukan hal yang sama dengan akun paylater lain yang dimiliki, meskipun limitnya tidak sebesar limit di SpayLater shopee. Akibatnya, Satu akun pinjaman online tersebut juga ada yang berhasil dibobol oleh pelaku penipuan karena memiliki fiture Paylatter.

Pengalaman ER ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dan selalu waspada terhadap panggilan atau pesan yang meminta informasi pribadi atau keuangan, terutama dari pihak yang tidak dikenal, usahakan agar tidak mengangkat nomor yang tidak di kenal, kecuali memang ada di dalam daftar kontak kita pribadi, karena praktik penipuan ini seperti hipnotis yang dapat mempengaruhi lawan bicaranya.

Dalam hal ini Target Penipuan Paylatter ini adalah mereka yang memiliki Limit tinggi namun tidak di gunakan, Memiliki Tagihan yang Macet, Memiliki history transaksi yang banyak yang dilihat lewat aktifitas teman, dimana dalam hal ini bila pembayaran via QR Code, nomor e-wallet kita akan tetap anonim, sehingga tidak membocorkan aktifitas transkasi yang kita lakukan.

Jadi, sebagai pengguna paylater, penting untuk selalu waspada terhadap modus penipuan ini dan selalu mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat agar terhindar dari risiko kerugian dan penyalahgunaan akun dengan salasatunya adalah:

  1. Tidak Mengangkat Nomor Telepon Sembarangan yang tidak terdata di kontak kita
  2. Tidak Membalas, Membuka Link, atau File Mencurigakan di dalam Pesan seperti Whatsapp, Telegram dll.
  3. Tidak Mengirim Transfer e-wallet ke Nomor HP secara langsung, alih-alih menggunaan QR Code, karena nomor HP saat ini sama dengan Nomor Rekening Bank
  4. Tidak Melakukan Scan Barcode sembarangan saat melakukan pembayaran, kecuali jelas Provider Aplikasinya, seperti QRIS, DANA, OVO, Gopay, SPAY dll
  5. Pastikan Kontak yang tertera untuk Institusi Memiliki Centang Hijau “Verifild” saat di hubungi kontak official atau Iklan di Whatsapp
  6. Tidak Mengirimkan Data Pribadi Seperti Foto KTP/KK dan Nomor Rekening dll lewat aplikasi chat
  7. Menginstal Aplikasi Kontak Identification seperti sejenis Get Contact atau Truecall

. (red)