Kontroversi Nyamuk Wolbachia dalam Menangkal DBD: Fakta dan Kontroversi

Aksaratimes.com I 20 November 2023 Jakarta – Baru-baru ini, dunia kesehatan di Indonesia dihebohkan oleh penggunaan nyamuk wolbachia, yang diklaim efektif dalam menurunkan penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Meski telah dijelaskan sebagai teknologi yang terbukti efektif, penggunaan nyamuk wolbachia di Indonesia tetap kontroversial.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan bahwa efektivitas teknologi ini sudah terbukti dalam penelitian yang dilakukan sejak 2011 oleh World Mosquito Program (WMP) di Yogyakarta. Dr. Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, menyebutkan bahwa penelitian tersebut berhasil menurunkan angka kasus DBD di kota tersebut.

Namun, penggunaan nyamuk wolbachia di Indonesia masih menuai penolakan, terutama di Bali, karena kekhawatiran masyarakat akan munculnya penyakit baru.

Read More

Berikut adalah fakta-fakta terkait nyamuk wolbachia di Indonesia:

  1. Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Teknologi nyamuk wolbachia mengandalkan penambahan bakteri wolbachia ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti. Bakteri ini dapat melumpuhkan virus dengue yang menjadi penyebab DBD. Bakteri tersebut dimasukkan melalui metode perkawinan.
  2. Terbukti Efektif di Sejumlah Negara Efektivitas nyamuk wolbachia telah teruji di berbagai negara, termasuk Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuatu, Meksiko, Kiribati, Kaledonia Baru, dan Sri Lanka. Di Malaysia, proyek Wolbachia Malaysia berhasil menurunkan kasus DBD secara signifikan.
  3. Sudah Diuji di Yogyakarta Di Indonesia, nyamuk wolbachia telah diuji coba di Yogyakarta oleh World Mosquito Program pada tahun 2011. Uji coba lebih lanjut dilakukan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022, dengan hasil menunjukkan penurunan kasus DBD hingga 77 persen dan penurunan proporsi dirawat di rumah sakit sebesar 86 persen.
  4. Ditolak Masyarakat Bali Meski efektif di berbagai negara, teknologi nyamuk wolbachia mendapat penolakan di Bali. Masyarakat khawatir akan dampak negatif dan penyakit baru yang mungkin muncul.
  5. Hasil Rekayasa Genetika? Terdapat tudingan bahwa nyamuk wolbachia adalah hasil rekayasa genetika. Namun, peneliti dari Universitas Gadjah Mada menegaskan bahwa nyamuk wolbachia bukan hasil rekayasa genetika. Bakteri wolbachia dan nyamuknya memiliki materi genetik yang identik dengan organisme yang ditemukan di alam.

Meskipun teknologi nyamuk wolbachia menuai kontroversi, penelitian dan hasil uji coba yang telah dilakukan di beberapa negara memang menunjukkan efektivitasnya dalam menangkal penyebaran DBD.

(Lanjut baca di halaman selanjutnya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *