Meminimalkan Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Peran Mahasiswa Kediri Menjawab Tantangan Lingkungan

Aksaratimes.com| 20 oktober 2023. Kota Kediri – Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Kediri (DLHKP Kota Kediri) telah mengambil langkah penting dengan mengadakan sosialisasi bersama sejumlah kampus di Kota Kediri, termasuk IAIN Kediri, pada Rabu (18/10/2023).

Kegiatan ini bertujuan untuk menyosialisasikan pentingnya pembatasan penggunaan plastik sekali pakai yang menjadi masalah lingkungan yang mendesak.

Berbagai kampus di Kota Kediri, seperti PSDKU Politeknik Negeri Malang, PSDKU Universitas Brawijaya, IIK Bhakti Wiyata, IIK Strada Indonesia, Universitas Islam Kadiri, Universitas Islam Tribakti, Universitas Kadiri, dan UNP Kediri, turut serta dalam acara ini.

Read More

Ruang Rapat DLHKP Kota Kediri menjadi saksi diselenggarakannya acara yang dihadiri oleh Ridwan, Kepala Seksi Pemanfaatan Sampah dan Penanganan Limbah B3 DLHKP Kota Kediri, serta Sentot Iswanto, Kepala Bidang Pengolahan Sampah DLHKP Kota Kediri, sebagai narasumber.

Sentot memulai sosialisasi dengan mengilustrasikan pengalamannya saat mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menemukan serpihan bungkus mie instan yang telah kedaluwarsa sejak tahun 2003. “Sampah ini telah berusia 20 tahun namun belum terurai. Ini menunjukkan kehebatan plastik yang tahan lama dan murah,” jelasnya.

Dalam paparannya, Sentot menjelaskan tentang PERWALI Kota Kediri Nomor 30 Tahun 2023 yang mengatur pembatasan penggunaan plastik sekali pakai. Dia menggarisbawahi tiga hal yang diharapkan dari pembatasan tersebut: mengurangi sampah plastik sekali pakai, melindungi wilayah dari pencemaran sampah plastik, serta mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan.

Sentot juga menyoroti tiga jenis plastik sekali pakai, yakni styrofoam/polystyrene, sedotan plastik, dan kantong/tas plastik. Dia memberikan arahan pada pelaku usaha di Kota Kediri, melarang penggunaan plastik sekali pakai dalam acara sehari-hari, mendorong untuk menggunakan produk pengganti yang ramah lingkungan, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Saat sesi tanya jawab, Natasha, mahasiswi UNP, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tumpukan sampah di TPA Klotok. Sentot memberikan penjelasan mengenai tanggung jawab bersama dalam penanganan sampah, mengingatkan bahwa pengurangan sampah harus dimulai dari diri sendiri, termasuk mahasiswa yang dapat melakukan pemilahan dan pengurangan sampah secara mandiri.

Ridwan menegaskan pentingnya membatasi penggunaan plastik. Pihaknya telah memberikan solusi kepada beberapa tempat makanan dengan penggantian sedotan plastik menjadi sedotan kertas. Dia juga mencatat bahwa sanksi akan diberlakukan kepada lembaga yang melanggar aturan, dimulai dari teguran lisan hingga sanksi tertulis.

Acara ini berakhir dengan harapan dari pihak DLHKP agar kesadaran akan sampah plastik dapat ditingkatkan, terutama di lingkungan kampus. Sentot juga mengimbau agar penggunaan tumbler menjadi kebiasaan, mengurangi konsumsi air kemasan plastik. Semoga sosialisasi ini menjadi langkah awal dalam mengurangi tumpukan sampah plastik di Kota Kediri, dengan peran aktif mahasiswa dalam memberikan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat. (ag)