Nasi Lemak Jangkrik Mendadak Diburu, setelah BPOM Singapura Bolehkan Konsumsi Serangga!

Aksaratimes.com I 12 Juli 2024 Jakarta – Badan Pengawas Pangan Singapura (SFA) baru-baru ini mengeluarkan aturan yang mengizinkan konsumsi 16 jenis serangga sebagai bagian dari diet harian. Keputusan ini bertujuan untuk memberikan alternatif protein yang berkelanjutan, mengingat nilai gizi yang kaya dari serangga dan potensinya sebagai pengganti daging.

Reaksi terhadap keputusan ini bervariasi di kalangan warga Singapura. Sebuah survei menunjukkan bahwa 80% warga masih enggan mencoba serangga sebagai makanan. Video uji rasa menunjukkan banyak warga merasa jijik dan sulit menerima rasa serta tekstur serangga seperti jangkrik dan ulat sutera yang digunakan sebagai pengganti ikan bilis dalam nasi lemak.

Asisten Profesor Nalini Puniamoorthy dari Universitas Nasional Singapura menggarisbawahi perlunya sumber protein alternatif di tengah krisis pangan global dan perubahan iklim. Meskipun demikian, dia mencatat bahwa minat masyarakat terhadap konsumsi serangga masih perlu diteliti lebih lanjut.

Read More

Serangga dikenal kaya akan protein, dengan satu porsi jangkrik memiliki sekitar 65 gram protein, lebih dari dua kali lipat dari dada ayam dalam porsi yang sama. Selain itu, serangga juga mengandung asam lemak esensial seperti omega-3, vitamin B12, riboflavin, serta mineral seperti zat besi dan seng. Komponen kitin yang banyak terdapat dalam kerangka luar serangga juga memiliki sifat antimikroba yang bermanfaat bagi pencernaan.

Meskipun masih belum umum, konsumsi serangga di Singapura mulai muncul dalam berbagai bentuk hidangan di restoran dan produk makanan. Hal ini menandai perubahan tren yang mungkin terjadi di pasar makanan lokal, meskipun SFA menekankan pentingnya memastikan keamanan serangga sebelum dikonsumsi.

Implementasi regulasi ini masih dalam tahap perencanaan dan diharapkan akan menciptakan kerangka kerja yang jelas pada paruh pertama tahun 2024. Perdebatan terus berlanjut mengenai manfaat ekologis dan nutrisi dari konsumsi serangga sebagai bagian dari diet manusia, dengan harapan dapat mengurangi dampak peternakan terhadap perubahan iklim global.

Dengan demikian, meskipun ada resistensi awal, konsumsi serangga di Singapura menunjukkan potensi untuk berkembang sebagai sumber protein alternatif yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi kesehatan manusia serta lingkungan. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *