Kediri (aksaratimes.com) – Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar didampingi Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dr. Fauzan Adima M.Kes dan Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nur Muhyar mengecek kesiapan di pusat perbelanjaan, Puskesmas dan hotel di Kota Kediri, Selasa (17/3).
Pada kunjungan pertama, dalam pantauan di Golden Swalayan transaksi belanja berlangsung lancar dan tidak ada antrean pembelian yang berlebihan, pihak pengelola mengaku stok bahan makanan aman.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam kesempatan ini meminta agar pihak swalayan menjaga kebersihan di semua benda yang sering dipegang pembeli seperti _troly_ atau keranjang belanja.
“Memang sempat terjadi kenaikan volume belanja dalam tiga hari terakhir, terutama Senin (16/3). Tapi sekarang sudah mulai normal,” kata Hatalip, _owner_ Golden Swalayan.
“Tolong kasir untuk sering cuci tangan atau pakai _hand sanitizer_. Karena dia yang sering bersinggungan dengan orang dan pegang uang,” pesan dr. Fauzan Adima M.Kes.
Dalam kunjungan kedua, Mas Abu dan tim mendatangi Puskesmas Kota Wilayah Utara sebagai fasilitas kesehatan pertama yang menjadi awal pemeriksaan jika ada Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.
“Kami sudah mendapatkan materi untuk penanganan Covid-19 dari Dinas Kesehatan Kota Kediri, sesuai dengan protokol nasional,” kata Kepala Puskesmas Kota Wilayah Utara dr. Endiana.
“Sampai saat ini belum ada keluhan yang mengarah Covid-19 di Puskesmas, untuk proses pelayanan kesehatan berlangsung normal seperti hari-hari biasa”, jawab dr. Endiana.
Hotel harus waspada
“Kami memiliki empat tamu asing dari Jerman, kebetulan teknisi PT Gudang Garam Tbk, mereka sudah lama tinggal di hotel ini dan belum kembali ke luar negeri,” PR Manager Hotel Grand Surya, Priyono menjelaskan pada Mas Abu dan tim saat berkunjung di hotel bintang empat tersebut.
Priyono mengungkapkan, beberapa teknisi PT Gudang Garam Tbk. yang seharusnya tiba dari luar negeri akhirnya dibatalkan kedatangannya setelah kebijakan pembatasan kunjungan dari pemerintah.
“Kami sudah membatalkan semua _event_, dan tidak lagi menyewakan tempat seperti hall dan cafe untuk kegiatan yang melibatkan orang banyak,” kata Priyono.
Mas Abu dalam kesempatan tersebut meminta pihak hotel untuk menambah titik _hand sanitizer_, terutama di pintu masuk.
“Tolong juga sediakan _thermometer thermal_, setiap pengunjung yang suhu badannya di atas 37,5 derajat celcius jangan perbolehkan masuk hotel,” tambah dr. Fauzan Adima M.Kes menutup kunjungan.