Aksaratimes.com I 15 Februari 2024 Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia, Budi Arie Setiadi, mengakui bahwa Pemilu 2024 memiliki situasi yang lebih tenang dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya karena jumlah hoaks atau berita palsu yang beredar lebih sedikit. Budi menyatakan rasa terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas peran serta mereka dalam menciptakan lingkungan Pemilu yang lebih kondusif. Selain itu, Budi mengakui bahwa suasana Pemilu tahun ini terasa lebih santai.
Pada Pemilu 2019, Kominfo mencatat 771 konten berita palsu selama tujuh bulan menjelang pemilihan. Mayoritas konten tersebut terkait dengan isu politik, sementara sisanya terkait agama, kesehatan, dan isu internasional. Namun, pada Pemilu 2024, khususnya dalam periode 1 Juli 2023 hingga 24 Januari 2024, terdapat penurunan jumlah hoaks dengan hanya 195 temuan isu hoaks yang tersebar dalam 2.825 konten.
Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria juga mengungkapkan bahwa terdapat penurunan politik identitas dan hoaks selama kampanye Pemilu 2024. Meskipun tidak sepenuhnya hilang, penurunan tersebut menjadi perhatian positif. Nezar menilai bahwa masyarakat semakin dewasa dalam menghadapi Pemilu, terutama setelah pengalaman Pemilu sebelumnya.
Di sisi lain, lembaga analisis media sosial Drone Emprit mengungkapkan bahwa warganet menunjukkan sikap legawa terkait hasil quick count Pemilu 2024. Meskipun masih ada dugaan kecurangan, netizen cenderung menerima hasil hitung cepat dengan emosi positif seperti senang, percaya, dan antisipasi. Analisis emosi di media sosial menunjukkan bahwa pendukung pasangan calon yang kalah tetap menerima hasil quick count dengan legawa, menandakan kedewasaan dalam menyikapi situasi politik.
Secara keseluruhan, Pemilu 2024 memberikan gambaran yang lebih positif dengan penurunan hoaks, kedewasaan masyarakat, dan sikap legawa netizen terhadap hasil quick count. (red)