Aksaratimes.com l 25 Desember 2022 Sidoarjo – Kepala SMPN 1 Sedati dan Ketua Paguyuban orang tua siswa bersama-sama menunjukkan batik karya
Setelah membatik hampir dua minggu lamanya. Kini siswa-siswi SMP Negeri 1 Sedati Sidoarjo telah menggelar hasil karyanya sendiri, di sekolah pada Jum’at (23/12/2022) pagi. Sebelumnya mereka telah diajari mulai pengenalan, juga pengenalan sarananya, peragaannya hingga proses selesai.

Berbagaimacam corak batik tulis karya siswa yang telah berhasil dipamerkan, sangat luar biasa sudah layak jual. Proses pemeran sekaligus bersamaan dengan pembagian rapot. Sehingga orang tua yang hadir melihatnya mengaku tidak menyangka kalau karya anak-anaknya bisa luar biasa. Namun semua itu tidak terlepas dari support orang tua melalui paguyubannya, serta dukungan dari pihak sekolah dalam rangka mewujudkan program P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

Fazzalea Chelsea A salah satu siswi yang telah berhasil menorehkan ‘Batik Flora’ dari tangannya sendiri mengaku sangat bangga, karena ternyata bisa berkarya dengan baik. “Semunya saya lakukan sendiri, mulai menggambar pola dengan berbagaimacam pilihan tema. Saya akhirnya memilih tema Flora, terinspirasi dari bunga gantung yang menjulur kebawah itu,” ungkap Chelsea_sapaan akrabnya.

“Di Sidoarjo ini masih banyak sekali batik, setahu saya banyak corak yang menggunakan ikon Sidoarjo yakni udang dan bandeng. Makanya saya pilih corak yang lain, biar beda,” ujar Chelsea sembari tersenyum.

Kepala SMP Negeri 1 Sedati saat mencermati batik hasil karya siswa yang luar biasa
Siswi kelas VII/11 ini mengaku sehari-harinya juga sangat suka menggambar, mendesain sehingga corak dan polanya cukup baik. Ia katakan, waktu mencanting saya lalukan di sekolah, bila jam pelajaran kosong saya gunakan untuk membatik. “Makanya waktunya bisa berjalan lama untuk satu kain. Kedepannya, saya juga masih ingin membatik lagi, terlanjur senang,” kata Chelsea yang bercita-cita ingin menjadi dokter.

Semua pogram/kegaitan ini memang diserahkan kepada anak-anak untuk mandiri. Jadi tidak ada campur tangan orang tua, termasuk ide-ide pola atau praktek waktu mencanting juga dilakukan oleh anak-anak sendiri. “Jadi setahu saya, kalau di rumah itu hanya menggambar pola dan dikembangkan sendiri, selanjutnya untuk membatiknya dilakukan di sekolah,” terang Eva Ariyanti salah satu Ketua Paguyuban orang tua siswa kelas 7/11.

Saya tidak menyangka kalau anak-anak ternyata sangat berbakat. Hasilnya bisa sebagus ini. Disamping itu kami sebagai orang tua sangat support, kami kerjasamanya juga sangat bagus buat anak-anak, saling bahu-membahu agar kedepannya bisa sukses. Mungkin kedapannya bisa kita buatkan sebagai pengusaha batik,” ungkap Eva Ariyanti sembari tersenyum.

Kepala SMP Negeri 1 Sedati Sidoarjo, Ratna Dyah Mustikawati, M.Pd menuturkan kalau kegiatan hari ini merupakan gelar karya P5 untuk kelas 7 dan kelas 8. Kami mengambil tema kearifan lokal sub temanya membatik untuk kelas 7, sedangkan untuk siswa kelas 8 adalah bertemakan suara demokrasi.

Lanjutnya, jadi untuk membantik ini dilakukan oleh anak-anak sendiri, mulai pola mendisain gambar hingga tercetak menjadi batik. Tujuannya adalah untuk membangun karakter mereka, di dalam membatik ini terdapat ketekunan, kesabaran, ketelitian dan kedisiplinannya. “Untuk proses pendampingan ini kami menggandeng SMK Negeri 1 Jabon. Karena mereka lebih berpengalaman,” tuturnya.

Batik ini sudah ada sejak lama dan menjadi ikon sekolah kami. Oleh karena itu batik-batik dari berbagaimacam corak ini, nantinya juga akan dipakai oleh mereka. “Akan dipakai sebagai seragam mereka sendiri, pada hari Jumat,” tutur Bu Ratna-sapaan akrabnya……..(Ali)