Bojonegoro-(Aksaratimes.com)31/08/20
Petani tembakau di Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, resah karena tersiar kabar anjloknya harga tembakau menjelang musim panen, yang bakal menyebabkan para petani merugi.
Seperti yang diungkapkan oleh petani tembakau asal Desa Sumuragung, Ngalimin. Petani muda berusia 30 tahun tersebut mengaku, untuk saat ini harga tembakau kering hanya laku Rp12-14 ribu perkilogramnya, padahal pada tahun lalu perkilogram tembakau miliknya laku sebesar Rp20 ribu rupiah.
Ia beranggapan tidak tahu pasti penyebab jatuhnya harga tembakau pada panen kali ini. Dugaanya, kondisi cuaca yang tak pasti dan permainan tengkulak menjadi alasan utama anjloknya harga tembakau. Ia hanya bisa berharap saat musim panen nanti harga kembali normal agar tidak mengalami kerugian.
“Biasanya perkilogramnya laku sampai Rp20 ribu, tetapi saat ini hanya laku Rp12 ribu saja,” ujarnya, Minggu (30/8/2020).
Sementara itu salah satu petani kawakan di Kecamatan Sumberrejo, Sukirman (67) menjelasnya anjloknya harga tembakau bisa jadi disebabkan karena kualitas yang buruk. Buruknya kualitas tersebut disebabkan kurang maksimalnya dalam proses pertumbuhan akhir sebelum siap panen tembakau.
“Beberapa hari terakhir di sini memang beberapa kali turun hujan walaupun tidak begitu lebat, mungkin salah satu penyebabnya itu,” imbuh Sukirman. (Dalimun)