Aksaratimes.com I 20 November 2023 Jakarta – Polda Jawa Timur menyatakan bahwa situasi di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, sudah kondusif setelah terjadi bentrokan antara kelompok suporter Gresik United dan aparat kepolisian pada Minggu (19/11). Bentrokan tersebut terjadi pasca tim Gresik United mengalami kekalahan 1-2 dari Deltras Sidoarjo dalam pertandingan Lanjutan Liga 2.
Kombes Dirmanto, Kabid Humas Polda Jawa Timur, menyatakan, “Situasi sudah kondusif, Polisi sudah berhasil meredam aksi rusuh suporter.” Menurutnya, bentrokan dipicu oleh kekecewaan suporter Gresik United atas kekalahan tim mereka di kandang sendiri. “Suporter Gresik United mengamuk karena kekalahan 1-2,” ujarnya.
Meskipun demikian, Dirmanto belum memberikan keterangan terkait dugaan penggunaan gas air mata oleh aparat kepolisian selama bentrokan. “Masih saya cek,” kata Dirmanto secara singkat.
Seorang suporter di lokasi, LA (28), menyatakan bahwa kericuhan terjadi setelah pertandingan berakhir. Sejumlah kelompok Ultras terlihat menyerang aparat kepolisian yang berjaga di sekitar area stadion, terutama di depan pintu VIP.
Kronologi Kericuhan Suporter Gresik United

Setelah Gresik United mengalami kekalahan 1-2 dari Deltras FC dalam lanjutan Liga 2 musim ini, kericuhan meletus di luar Stadion Gelora Joko Samudro. Polres Gresik memberikan penjelasan terkait kronologi peristiwa tersebut.
Dikutip dari detikJatim, kericuhan dimulai ketika sekelompok suporter Gresik berupaya melakukan aksi demonstrasi kepada manajemen klub. Namun, upaya mereka terhambat oleh barikade polisi.
Langkah tersebut diambil oleh pihak berwajib karena khawatir aksi demonstrasi tersebut akan mengganggu keamanan, terutama karena skuad Deltras FC belum meninggalkan stadion. Di saat itulah gesekan terjadi.
Suporter yang merasa emosional mulai melemparkan objek keras seperti batu. Polisi memutuskan untuk menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa dengan alasan menghindari korban yang lebih banyak. Iptu Wiwit Mariyanto, Kasi Humas Polres Gresik, menjelaskan, “Kejadiannya bubaran sepak bola, Gresik kalah sama Deltras 2-1. Kemudian penonton pulang sampai bersih stadion, di parkiran ada beberapa suporter itu kepingin ketemu sama pihak official GU (Gresik United), ingin menanyakan kok bisa kalau arahnya ke situ,”
“Di situ sudah dipasang pagarnya, dijaga nggak bisa masuk. Akhirnya suporter ini seperti kesetanan, akhirnya melempar batu atau apa. Akhirnya banyak korban berjatuhan, termasuk Pak Kabag Ops kena lempar kepalanya.”
“Terus beberapa anggota Polda kena lempar kepala, di situ tetap bertahan kami. Dengan banyak suporter itu, kita tidak bisa mempertahankan situasi. Kalau dipertahankan banyak korban, akhirnya diambil lah tindakan tadi. Tindakan terukur, di luar stadion tadi,” ungkap Wiwit.
Deni Ali Setiono, Media Officer Gresik United, menegaskan bahwa kericuhan hanya terjadi di luar stadion setelah pertandingan selesai. “Kalau pertandingannya aman-aman saja sampai 90 menit. Nggak ada masalah,” katanya. (red)