Aksaratimes.com I 13 Januari 2024 Jakarta – Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2 dalam Pilpres 2024, menegaskan komitmennya untuk memperkuat Angkatan Laut (AL) dan melindungi kekayaan laut Indonesia. Setelah menerima kunjungan Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI) di Kertanegara IV pada Jumat (12/1) malam, Prabowo menyoroti permasalahan kapal asing ilegal yang masih sering masuk tanpa izin ke wilayah perairan Indonesia.
Dalam pernyataannya, Prabowo menyampaikan keprihatinannya terhadap keberadaan kapal-kapal asing yang tidak memiliki izin di perairan Indonesia. “Tapi masih terlalu banyak kapal-kapal asing yang tidak jelas tanpa izin masuk ke laut kita. Karena itu saya bertekad membangun angkatan laut yang kuat untuk menjaga kekayaan kita di laut,” kata Prabowo.
Beliau menekankan bahwa Indonesia memiliki lautan yang sangat luas dan merupakan salah satu cadangan ikan terbesar di dunia. Prabowo berjanji untuk mencari skema terbaik guna menjalankan komitmen tersebut, sambil mendorong para nelayan untuk membentuk kelompok dan koperasi.
Selain itu, Prabowo menegaskan niatnya untuk sungguh-sungguh menjaga kekayaan laut Indonesia dan berkomitmen untuk “berjuang sekeras tenaga” dalam meningkatkan kesejahteraan para nelayan di negeri ini. “Tidak hanya menjaga, kita menjaga, kemudian kita mengelola kekayaan itu untuk bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.
Pada pertemuan dengan Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI), Prabowo telah merumuskan kontrak politik, dengan peningkatan kesejahteraan nelayan menjadi salah satu poin penting. Dalam kontrak tersebut, Prabowo juga berkomitmen untuk memberikan akses yang lebih baik terhadap sumber daya perikanan, melibatkan nelayan dalam pemenuhan kebutuhan peralatan, teknologi, dan pelatihan.
Menteri Pertahanan ini juga berjanji untuk meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas yang memadai bagi nelayan, termasuk perbaikan dan pembangunan pelabuhan serta sarana transportasi lainnya. Prabowo saat ini berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, dan keduanya diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, Gelora, PBB, PSI, Prima, dan Garuda. (red)
