“Sebenarnya Banyak Bantuan Pemerintah untuk Dukung Komunitas Seni, tetapi?…”

Aksaratimes.com I 18 Juni 2024 Jakarta – Idham Aulia Shaffansyah (28), pendiri komunitas seni Lentera Kata, mengungkapkan bahwa meskipun ada banyak bantuan pemerintah yang tersedia untuk mendukung pekerja seni, namun informasi terkait program-program ini seringkali sulit ditemukan, terutama bagi komunitas seni yang baru dan masih berkembang.

Lentera Kata sendiri telah beberapa kali memperoleh bantuan pendanaan dari pemerintah untuk proyek kesenian mereka. Namun demikian, Idham mengakui bahwa jenis-jenis bantuan ini sangat beragam, seperti bantuan untuk literasi di komunitas sastra, yang sering kali membingungkan dalam proses perolehannya.

Idham baru mengetahui salah satu program bantuan dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta setelah mengalami kendala dalam persiapan pementasan teater mereka yang berjudul “Obrog Owok-owok, Ebreg Ewek-ewek”. Persoalan muncul ketika biaya sewa Teater Kecil di Taman Ismail Marzuki (TIM) naik drastis, dari Rp 3 juta menjadi Rp 10-12 juta per hari. Setelah mengeluhkan masalah ini di media sosial, Idham dipanggil oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, yang kemudian menjelaskan mengenai program-program bantuan yang tersedia.

Read More

Dalam pertemuan tersebut, Idham juga diberitahu mengenai program stimulus yang memungkinkan komunitas seni untuk mengajukan proposal kepada pemerintah. Namun, besaran bantuan yang diberikan tidak selalu sesuai dengan yang diminta dalam proposal, sehingga komunitas harus siap menanggung sebagian biaya dari proyek mereka sendiri.

Selain stimulus, masih ada berbagai program bantuan lain yang disediakan oleh pemerintah, termasuk dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang dapat dimanfaatkan oleh Lentera Kata untuk mendukung proyek-proyek kesenian mereka. Namun, proses untuk mendapatkan bantuan ini sering kali melalui proses seleksi yang ketat.

Idham menegaskan bahwa meskipun Lentera Kata tidak berorientasi pada keuntungan, namun untuk menjalankan program dan mengembangkan komunitas, mereka membutuhkan dukungan finansial yang memadai. Kafe kecil yang baru dibuka oleh Idham dengan nama Bengkel Lentera Kata di Fatmawati, Jakarta Selatan, bukan hanya sebagai tempat perputaran uang kas, tetapi juga sebagai tempat latihan rutin dan berkumpul bagi anak-anak seniman dalam proyek seni mereka.

Dengan membuka kafe ini, Idham berharap dapat menciptakan sebuah pusat kegiatan bagi komunitas seni mereka, di mana anggota lama dan baru bisa berkumpul, berlatih, dan berkarya bersama dalam suasana yang inspiratif dan mendukung. (red)