Aksaratimes.com I 8 Juli 2024 Jakarta – Sejarah Alat Pembayaran di dunia dapat ditelusuri dari berbagai penemuan yang tercatat. Di India misalkan, mata uang logam pertama kali ditemukan berupa koin bertanda pelubang sekitar abad ke-6 SM. Pada masa yang sama, bangsa Yunani kuno mulai menggunakan drachma, sebuah koin yang dinamai berdasarkan kata kerja Yunani yang berarti ‘memegang‘. sebagai nilai tukar atau alat pembayaran mereka.
Koin-koin lain dari abad ke-6 SM termasuk sigloi perak (syekel) dan derik emas, yang diproduksi antara tahun 550 SM dan 330 SM di Kekaisaran Achaemenid yang berbasis di Iran modern, seperti yang dijelaskan dalam Discover Magazine.
Meskipun banyak koin yang dianggap sebagai alat pembayaran pada masa itu, sejarah mencatat bahwa koin pertama yang dicetak adalah dari negara Lydia. Mata uang ini dianggap sebagai koin pertama yang dicetak atau diproduksi oleh suatu negara. Koin ini dikeluarkan oleh Raja Alyattes pada abad ke-7 SM, di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Turki modern. Koin Lydia terbuat dari elektrum, paduan alami emas dan perak. Bentuknya menyerupai potongan logam berbentuk oval atau kacang yang diukir dengan desain khusus. Koin-koin ini dicetak di ibu kota Lydia, Sardis, dan umumnya menampilkan gambar singa dan banteng yang saling berhadapan, dikenal sebagai Singa Lydia. Semua koin Lydia memiliki berat yang sama, mengikuti standar ukuran tertentu seperti drachma, derik, dan syikal.
Sementara itu, Alat Pembayaran berbasis Uang kertas pertama di dunia, yang dikenal sebagai ‘Jiaozi’, ditemukan di daratan China pada tahun 997 Masehi. Guinness World Records mencatat bahwa uang kertas ini awalnya disebut sebagai uang terbang atau uang yang digunakan oleh pedagang kaya dan pejabat pemerintah pada masa Dinasti Tang China (618-907 M). Menurut laman Bank Indonesia, uang terbang adalah dokumen setara dengan wesel bank saat ini, yang memungkinkan seseorang menyetor uang dengan pejabat setempat dan mendapatkan kuitansi kertas sebagai bukti. Kuitansi kertas ini dapat digunakan untuk menebus jumlah uang yang sama di tempat lain, menyederhanakan transaksi pada masa itu (bank note atau cek pertama di dunia).

Sementara itu, Mata uang kertas pertama yang mirip dengan yang kita gunakan sekarang ini baru diciptakan di China selama Dinasti Song (960-1279 M), khususnya pada masa pemerintahan Kaisar Shenzong (997-1010 M) yang mana fungsinya adalah sebagai nilai tukar, bukan sebagai cek.
Pada Dasarnya, alat pembayaran atau nilai tukar ‘Memiliki nilai mereka sendiri‘, tergantung dari ‘jenis apa’ alat pembayaran tersebut atau ‘terbuat dari apa alat pembayaran itu di buat’, dalam hal ini di jaman tahap barter, alat pembayaran adalah berupa hasil ekonomi itu sendiri secara langsung yang akan di tukar dengan hasil ekonomi lainnya yang di hasilkan oleh orang lain, sementara selama standar emas dan perak, alat pembayaran banyak di buat dari emas, perak atau gabungan dari keduanya, sebelum akhirnya ada alat pembayaran yang di buat dari logam.

Sejarah Alat Pembayaran dalam peradaban manusia sangat panjang dan bertransformasi banyak sekali sebelum menjadi bentuk kertas dan koin seperti sekarang ini. Bahkan, di era super canggih ini, pembayaran bisa dilakukan secara digital melalui gawai tanpa menggunakan uang kertas dalam bentuk fisik.
Sejarah perkembangan uang kertas di dunia sendiri terbagi dalam enam tahapan: pra barter, barter, uang barang, uang pasca barang, uang logam, dan uang kertas. Berikut ini adalah penjelasannya, mengutip dari buku ‘Perkembangan Uang dalam Sejarah Dunia karya Salman Alrosyid‘.
1. Tahap Pra Barter
Pada tahap pra barter, manusia memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Mereka berburu dan mengumpulkan bahan pangan mereka sendiri untuk dapat memenuhi kebutuhan ekonomi anggota keluarga mereka.
2. Tahap Barter
Pada tahap barter, manusia mulai menyadari bahwa mereka membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka saling menukar barang sesuai kesepakatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
3. Tahap Alat pembayaran dan Barang
Ketika barter mulai sulit dilakukan karena ketidakcocokan dalam transaksi, manusia mulai menggunakan barang-barang seperti kulit, kerang, kopi, garam, manik-manik, dan hasil pertanian lainnya sebagai alat transaksi yang disepakati oleh masyarakat secara majoritas, yang mana itu adalah produk yang harus memiliki permintaan yang tinggi dan layak sebagai alat pembayaran karena memiliki nilai yang sama dalam presespsi setiap orang untuk menghindari ketidak cocokan atau perbedaan pemahaman sebuah nilai dari suatu barang.
4. Tahap Alat Pembayaran Pasca Barang
Alat pembayaran dalam bentuk barang memiliki kelemahan karena mudah rusak dan tidak tahan lama. Oleh karena itu, manusia mulai mencari barang yang lebih tahan lama, seperti besi, yang digunakan sebagai alat tukar. Salah satu contohnya adalah kaum Olibia di Ukraina yang menciptakan uang mata panah pada abad ke-7 Sebelum Masehi.
5. Tahap Alat Pembayaran Koin Logam
Alat pembayaran logam pertama kali diciptakan oleh bangsa Lydia pada abad ke-6 Sebelum Masehi dari campuran emas dan perak. Bangsa Yunani kemudian mengembangkan dan menyebarkan penggunaan uang koin dengan bentuk menarik ke wilayah-wilayah yang mereka kuasai.
6. Tahap Alat Pembayaran Bank Note atau cek Kertas
Ketika jumlah uang logam semakin dibutuhkan, namun jumlah logam mulia terbatas, manusia mulai menggunakan uang kertas. Cina adalah bangsa pertama yang menggunakan uang kertas sekitar abad pertama Masehi pada masa Dinasti T’ang. Uang kertas pertama dibuat oleh Ts’ai Lun dari kulit kayu pohon murbei.
Dari Panjang nya Sejarah Perkembangan alat pembayaran, dapat kita ketahui bahwa, alat pembayaran dari waktu ke waktu semakin menjauhi Nilai-Nilai manfaat itu sendiri, dimana sebuah alat Pembayaran harus memiliki tiga syarat utama yakni ‘Memiliki nilai mereka sendiri‘, dalam ‘jenis apa’ dan ‘terbuat dari apa alat pembayaran itu di buat’, sehingga bila tidak memiliki nilai, tidak jelas jenis nya apa, dan terbuat dari apa alat pembayaran tersebut, manusia haruslah berlajar kembali dari sejarah mereka ketika alat pembayaran baru pertama kali di temukan.
Sejarah Uang Kertas di Indonesia

Pada 3 Oktober 1945, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan maklumat yang menetapkan jenis-jenis uang yang sah sebagai alat pembayaran. Pada November 1945, Menteri Keuangan AA Maramis membentuk Panitia Penyelenggara Pencetakan Uang Kertas Republik Indonesia. Pengerjaan Oeang Republik Indonesia (ORI) dimulai pada Januari 1946, dan mulai berlaku secara sah pada 30 Oktober 1946.
Demikianlah pembahasan mengenai sejarah uang kertas beserta informasi terkait. Semoga dapat menambah wawasan kita semua! .(red)