Setidaknya 103 Warga Tewas akibat Ledakan Bom di Dekat Makam Jenderal Iran

Aksaratimes.com I 4 Januari 2024 Jakarta – Dua ledakan bom mengguncang Kerman, Iran, pada Rabu (3/1), menewaskan sedikitnya 103 warga setempat. Kejadian ini berlangsung di dekat makam Komandan Pasukan Quds Jenderal Qaseem Soleimani, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad empat tahun yang lalu.

Media pemerintah dan otoritas setempat menggolongkan ledakan ini sebagai serangan teroris, meskipun pelaku belum diketahui. Bom meledak di tengah ketegangan di Timur Tengah terkait konflik Israel-Hamas di Gaza dan pembunuhan pemimpin senior Hamas Saleh al-Aruri di Lebanon pada Selasa sebelumnya.

Jumlah korban tewas terus bertambah karena banyak pendukung Soleimani berkumpul untuk memperingati empat tahun meninggalnya komandan tersebut. “Jumlah orang yang tewas meningkat menjadi 103 orang menyusul tewasnya orang-orang yang terluka dalam ledakan teroris,” demikian laporan kantor berita resmi IRNA seperti dikutip dari AFP.

Read More

Televisi pemerintah melaporkan 211 orang terluka, beberapa dalam kondisi kritis. IRNA melaporkan ledakan pertama terjadi sekitar 700 meter dari makam Soleimani, sementara ledakan kedua berjarak sekitar satu kilometer.

Bulan Sabit Merah mengonfirmasi bahwa tiga paramedis termasuk di antara korban tewas, mereka yang berusaha memberikan pertolongan setelah ledakan pertama. Presiden Ebrahim Raisi mengutuk kejahatan “keji” tersebut, dan Republik Islam Iran menetapkan Kamis sebagai hari berkabung nasional.

Menurut kantor berita Tasnim, “dua tas berisi bom meledak,” dan pelaku tampaknya meledakkan bom tersebut dengan kendali jarak jauh. Rekaman online menunjukkan kerumunan orang panik melarikan diri sementara petugas keamanan menutup area kejadian.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, melalui unggahan akun X nya menegaskan, bahwa Iran akan memberikan “respons yang keras.” Ia juga menekankan bahwa “mereka (pelaku) harus tahu bahwa tentara cerdas yang mengikuti jejak Soleimani tidak akan mentolerir kejahatan dan kejahatan mereka.” (red)