Terjadi Gangguan IT Global Mengerikan, Akibat dari Kesalahan Pembaruan CrowdStrike pada Microsoft Windows?

Aksaratimes.com I 20 Juli 2024 Jakarta – Gangguan serius terjadi di tingkat global akibat dari kesalahan pada pembaruan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh CrowdStrike, perusahaan keamanan siber, untuk Microsoft Windows. Insiden ini menyebabkan berbagai sistem IT, termasuk di industri perbankan dan penerbangan, mengalami masalah serius.

Bank-bank, penyedia layanan kesehatan, dan stasiun TV mengalami gangguan, sementara penerbangan terpaksa dibatalkan atau ditunda karena PC dan server gagal berfungsi akibat masalah ini. Kesalahan pada pembaruan CrowdStrike mengakibatkan banyak perangkat menggunakan Windows mengalami “blue screen of death”, yang mana merupakan kesalahan terbesar dalam sejarah gangguan IT, menurut beberapa pihak.

CrowdStrike, yang terkenal dengan layanan keamanan endpoint menggunakan teknologi cloud, sedang dalam proses menarik pembaruan yang bermasalah tersebut. Meskipun Microsoft telah memulihkan sebagian layanan cloud mereka, penyelesaian untuk masalah dengan CrowdStrike masih perlu ditemukan.

Read More

Akibat gangguan sistem komputer Microsoft ini, sekitar 2.000 penerbangan dari dan ke Amerika Serikat, baik lokal maupun internasional, terpaksa dibatalkan. Pada Jumat (19/7), FlightAware mencatat lebih dari 5.300 penerbangan mengalami keterlambatan di wilayah timur.

Menurut data FlightAware, Delta membatalkan minimal 640 penerbangan, dengan Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta mencatat jumlah pembatalan terbanyak di AS, yakni 226 penerbangan. Di Amerika Latin, gangguan ini juga menyebabkan keterlambatan bagi beberapa maskapai.

Banyak penumpang yang merasa frustrasi karena harus menunggu di bandara dengan harapan sistem segera pulih untuk melanjutkan perjalanan mereka. Sementara itu, maskapai di Australia dilaporkan masih beroperasi namun dengan beberapa keterlambatan.

Sebelumnya, diberitakan bahwa ribuan perangkat Windows di seluruh dunia mengalami blue screen of death (BSOD) yang masif, hal ini mempengaruhi berbagai layanan termasuk penerbangan, penyiaran, dan perbankan di beberapa negara.

Diketahui bahwa gangguan pada perangkat Microsoft di berbagai negara berasal dari masalah yang sama akibat dari perusahaan keamanan siber CrowdStrike, yang merupakan klien Microsoft. Pembaruan perangkat lunak yang bermasalah dari CrowdStrike tersebut telah membuat PC dan server yang terkena menjadi offline. Akibatnya, perangkat-perangkat tersebut mengalami proses recovery boot dan tidak dapat menyala dengan benar.

CEO CrowdStrike, George Kurtz, menyampaikan permohonan maaf atas gangguan akses pada layanan Microsoft yang mengakibatkan gangguan pada penerbangan, saluran televisi, dan layanan perbankan di berbagai negara.

“[Kami] meminta maaf atas dampak pemadaman di seluruh dunia yang disebabkan oleh pembaruan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh perusahaan, yang telah mengganggu layanan kesehatan, perjalanan, dan penyiaran,” kata Kurtz, pada Jumat (19/7) .(red)