Aksaratimes.com I 3 Juni 2024 Jakarta – Bus PO Bima Sakti yang mengangkut 30 penumpang dari Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman, terguling di Ngaryoso, Karanganyar. Kecelakaan ini diduga disebabkan oleh keterlambatan sopir dalam mengganti gigi saat melewati tanjakan.
Saat menuju air terjun Jumog, bus tersebut mengalami insiden yang mengakibatkan tergulingnya kendaraan. Diduga, keterlambatan dalam penggantian gigi menyebabkan bus gagal mendaki dan kemudian mundur hingga terguling.
“Sesampainya di tanjakan beliau (sopir) telat oper masuk gigi, gigi rendah tapi jalan nanjak terus melorot terus terguling,” ungkap Kasat Lantas Polres Karanganyar, AKP Aliet Alphard seperti dilaporkan dari sumber detikJateng.
Delapan orang penumpang mengalami luka-luka dan saat ini sedang dirawat di rumah sakit dan puskesmas setempat. “Korban luka ringan ada 8 orang, ini masih di rumah sakit dan puskesmas. Delapan orang luka-luka,” tambahnya.
Sopir bus telah diamankan di Mako Lantas Polres Karanganyar untuk dimintai keterangan terkait keterlambatan dalam penggantian gigi. Menurut pakar keselamatan berkendara, Jusri Pulubuhu, kecelakaan semacam ini bisa terjadi akibat freewheel yang disebabkan oleh kesalahan dalam pengoperasian gigi.
Untuk mengurangi risiko kecelakaan, pengemudi seharusnya tidak melakukan penggantian gigi saat melewati tanjakan atau turunan. Sebaiknya, penggantian gigi dilakukan menjelang turunan atau setelah turunan untuk menghindari freewheel yang berpotensi membahayakan. Jika penggantian gigi dilakukan saat turunan, kemungkinan terjadinya freewheel akan sangat besar, yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam mengatasi momentum inersia akibat kecepatan massa. (red)