Aksaratimes.com I 23 Februari 2024 Jakarta – Sebuah kejadian tragis terjadi di RT 1/ RW 6, Kelurahan Kedungjaya, Kota Bogor, Jawa Barat, di mana seorang warga berusia 50 tahun, berinisial UD, meninggal dunia akibat disengat tawon jenis Vespa affinis.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Bogor, M. Ade Nugraha, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi pada siang hari Rabu (21/2/2024), dan korban menghembuskan nafas terakhir pada malam harinya.
Korban diketahui mencoba mengevakuasi sarang tawon sendiri setelah menyadari keberadaannya di atap rumahnya. Akibat banyaknya sengatan tawon, korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Diduga kuat tawon yang menyengat korban adalah Vespa affinis, jenis tawon yang dikenal ganas dan dapat berakibat fatal. Jika seseorang disengat oleh banyak tawon sekaligus, tubuh mungkin tidak mampu menahan dampaknya.
Ade Nugraha menjelaskan bahwa sengatan tawon Vespa affinis dapat menyebabkan reaksi alergi, bengkak, sesak nafas, hingga gagal jantung. Saefulloh, Pengurus RT 1/ RW 6, menyebut bahwa korban adalah seorang marbot masjid di wilayah tersebut. Sarang tawon tersebut baru diketahui berada di atap rumah warga pekan sebelum kejadian.
Korban, tanpa dilengkapi alat pelindung diri, berusaha menyingkirkan sarang tawon pada pukul 11.00 WIB, dan setelah mengalami kondisi memburuk, dia dilarikan ke RSUD Kota Bogor. Namun, karena rumah sakit penuh, korban kemudian dirujuk ke RS Islam, namun sayangnya, nyawanya tidak dapat diselamatkan, dan meninggal dunia setelah mendapatkan penanganan medis.
Sengatan Tawon Vespa atau Tawon Endhas Bisa Berakibat Fatal, Kenali Bahayanya dan Penanganannya
Kasus sengatan Tawon Vespa atau Tawon Endhas telah dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Indonesia antara tahun 2017 hingga 2019, termasuk Klaten, Solo, Sukoharjo, Boyolali, dan Sragen.
Dalam periode Januari-November 2019, serangan Tawon Vespa terjadi di Klaten dan Pemalang, Jawa Tengah. Menurut laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Klaten menjadi daerah paling parah terkena serangan Tawon Vespa dengan 667 kasus laporan sarang tawon Endhas sejak 2016. Sayangnya, 10 orang dilaporkan meninggal akibat sengatan tawon tersebut.
Pada tahun 2019, Klaten mencatat 13 kasus serangan dengan 2 kematian di Kecamatan Wonosari dan Wedi. Pemalang juga melaporkan 9 kematian sejak 2018. Wilayah lain seperti Kudus mencatat empat kasus dalam setahun, Sukoharjo telah memusnahkan 400 sarang dalam satu tahun, dan Boyolali menerima permintaan pemusnahan sarang tawon setiap malam.
Tawon Vespa atau Vespa affinis, juga dikenal sebagai lesser banded hornet, memiliki ciri-ciri khas dengan lingkaran kuning-hitam di perutnya. Spesies ini menyebar luas di kawasan tropis dan subtropis Asia, termasuk Indonesia. Tawon ini termasuk dalam keluarga Vespidae dan memiliki panjang tubuh berkisar antara 2 hingga 3 centimeter.
Sarang Tawon Vespa biasanya berada di tempat-tempat tinggi seperti bangunan atau alam liar seperti pohon dan semak-semak. Mereka memperoleh makanan dari nektar bunga, lebah, buah-buahan yang telah membusuk, hingga bangkai serangga yang baru mati. Tawon ini dikenal sebagai hewan agresif dengan sengatan yang mematikan.
Racun dari sengatan tawon Vespa affinis mengandung berbagai senyawa kimia, termasuk asetilkolin, histamin, serotonin, fosfolipase A, hyaluronidase, katekolamin, mastoparan, peptida kemotaksis, dan kinot neurotoksik. Sengatan tawon ini dapat menyebabkan bengkak, anafilaksis, dan kerusakan organ, terutama jika menyerang organ vital seperti limpa dan ginjal.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan bangkai serangga, dan memastikan tidak ada tumpukan sampah makanan. Jika disengat, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk menghindari dampak yang fatal, apalagi bila sengatan tersebut didapat dari sejumlah banyak tawon dalam sekaligus yang dapat mengancam keselamatan nyawa. (red)