Aksaratimes.com I 26 Juli 2024 Jakarta – PT Bank Commonwealth (PTBC) akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang mempengaruhi setidaknya 1.146 karyawan. Langkah ini diambil setelah PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) mengakuisisi 99 persen saham PTBC tersebut.
Menurut Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI), proses akuisisi ini kurang transparan dan tidak melibatkan Serikat Karyawan Bank Commonwealth yang berafiliasi dengan OPSI. Jenderal OPSI, Timboel Siregar, menyatakan bahwa para karyawan tiba-tiba diberitahu pada 16 November 2023 mengenai akuisisi oleh OCBC, tanpa adanya kejelasan tentang masa depan pekerjaan mereka. Hal ini menyebabkan kekagetan dan keresahan di kalangan karyawan.
Setelah pengumuman akuisisi, manajemen Bank Commonwealth memutuskan untuk melakukan PHK terhadap seluruh karyawan dan menawarkan kompensasi yang mencakup uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak, uang pisah, serta kebijakan tambahan berdasarkan masa kerja tertentu. Namun, terdapat kontroversi mengenai penghitungan kompensasi, terutama terkait Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang dianggap seharusnya tidak dicampuradukkan dengan uang pesangon.
Timboel Siregar menilai bahwa penggunaan DPLK sebagai bagian dari uang pesangon melanggar aturan karena DPLK seharusnya merupakan hak pensiun, bukan pesangon. Ia juga mengingatkan bahwa ketentuan terkait DPLK baru berlaku sejak Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2021, dan aturan ini tidak berlaku surut.
Menanggapi hal ini, PT Bank Commonwealth menyatakan bahwa PHK akan dilakukan sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku. Corporate Communications PTBC memastikan bahwa semua karyawan yang terkena PHK akan menerima hak-hak mereka sesuai peraturan. Selain itu, OCBC Indonesia juga menawarkan kesempatan bagi karyawan PTBC untuk bergabung dengan mereka sesuai dengan kompetensi dan kapabilitas masing-masing individu.
Pernyataan ini menyusul penggabungan PT Bank Commonwealth ke dalam PT Bank OCBC NISP Tbk dan bertujuan untuk memberikan solusi bagi karyawan yang terdampak oleh perubahan besar ini. (red)
