KEDIRI,Aksaratimes.Dalam rangka terwujudnya Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas _(Smart City)_ di Indonesia, Kamis (26/11) Evaluasi Tahap 1 Kota Kediri dilaksanakan secara virtual dengan para tim assesor evaluasi _Smart City_. Dalam evaluasi tahap 1 ini Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar didampingi oleh Tim _Smart City_ Kota Kediri.
Dalam Evaluasi Tahap 1 Smart City ini, Wali Kota Kediri mengungkapkan bahwa komitmennya untuk menjadikan Kota Kediri _smart_ sudah sejak awal menjabat. Beberapa program dibuat untuk mengatasi segala permasalahan yang ada di Kota Kediri dan diselesaikan juga secara _smart_. “Contohnya saja Kota Kediri telah berkolaborasi dengan perguruan tinggi dengan membuat Kampung Senyum Kelurahan Pocanan, Mrican dan Ngletih dan Kampung IVA yang pilot projectnya Kelurahan Campurejo. Selain perguruan tinggi, SMK di Kota Kediri juga dilibatkan dalam event tahunan Dhoho Street Fashion untuk membangun ekonomi dan branding Kota Kediri,” ujarnya.
Di masa pandemi seperti ini, banyak inovasi dibuat oleh Kota Kediri salah satunya dalam hal bantuan sosial. Abdullah Abu Bakar Wali Kota Kediri menjelaskan di awal pandemi banyak daerah yang disibukkan terkait bantuan sosial, namun Kota Kediri telah bekerjasama dengan bank untuk menyalurkan bantuan sosial melalui peluncuran kartu sahabat. Dimana, datanya terintegrasi dengan DTKS dan NIK Dispendukcapil. Selain itu ada program Si Jamal yang menggandeng lembaga amal untuk membantu meringankan beban sesama yang kekurangan karena terdampak Covid-19. Karena banyak masyarakat pendapatannya menurun bahkan ada juga yang kehilangan pekerjaannya.
Untuk tercapainya program Smart City di Kota Kediri, ada 6 pilar yang terdiri dari _Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society_ dan _Smart Environment_ yang harus direalisasikan. Pertama _Smart Governance_, pemerintah harus dapat memfasilitasi perubahan, dan perkembangan sosial dengan baik. Contohnya di Kota Kediri membuat beberapa aplikasi seperti cek bansos, Pecut, tilang Covid-19, Sakti, E-BPHTB, dan aplikasi SIE. Kedua _Smart Branding_, Kota Kediri membuat event menarik untuk mengenalkan kota seperti Dhoho Street Fashion, Musik Virtual dan lainnya serta membuat program kampung keren, jamu dan kampung tenun. Ketiga , _Smart Economy_ program-program untuk mendorong pertumbuhan ekonomi seperti UMKM go to _marketplace_, fasiltas kemudahan akses modal kerja, bansos, padat karya, kartu sahabat dan lainnya.
Lalu untuk Pilar keempat _Smart Society_, Kota Kediri juga membuat program english massive, quran massive, Si Jamal, Genibudujari, posko isloasi mandiri, dan lainnya. Pilar kelima _Smart Environment_, Kota Kediri membuat Perwali tentang pengendalian penggunaan wadah plastik untuk mengurangi sampah plastik yang susah diuraikan, membuat TPA regional, bank sampah dan sebagainya. Untuk pilar terakhir _Smart Living_, Kota Kediri membuat program untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat seperti gemakiba, angkutan gratis, bus sekolah, aktivitas ruang terbuka hijau, kampanye gemarikan, senam ibu hamil dan masih banyak. Keenam pilar tersebut masing-masing memiliki perannya masing-masing dan saling keterkaitan satu dengan yang lainnya.
Turut hadir dalam acara ini Plt Asisten Administrasi Umum Chevy Ning Suyudi, Ketua Tim Assesor Evaluasi Smart City Wikan Danarsunindyo, anggota tim assesor Farid Subkhan, Philip Gobang, Lukito Edi Nugroho, Bambang Dwi Anggono, Dwi Martina, dan Nova Zanda, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Smart City Kota Kediri, Pelaku UMKM, Komunitas, Perguruan Tinggi, sekolah, Penyandang Disabilitas, masyarakat yang join melalui Aplikasi Zoom.(Red-kris)