Temuan baru Ilmuwan China: Bakteri Usus Nyamuk Dapat Mencegah Penularan DBD dan Zika

Aksaratimes.com I 21 April 2024 Jakarta – Sebuah penemuan baru dari sekelompok ilmuwan China menjanjikan cara baru untuk mengendalikan penularan virus-virus mematikan seperti virus dengue dan Zika yang ditularkan oleh nyamuk. Mereka berhasil mengidentifikasi bakteri usus pada nyamuk yang diyakini mampu mencegah nyamuk terinfeksi virus dan akhirnya menularkannya ke manusia.

Para ilmuwan menyatakan bahwa temuan ini memiliki potensi untuk menjadi metode alami dalam mengurangi penularan virus yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah dan Zika, serta dapat membantu mengatasi masalah kesehatan masyarakat global yang diakibatkan oleh wabah virus.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Science dan dipimpin oleh Cheng Gong, seorang profesor di departemen ilmu kedokteran dasar di Universitas Tsinghua. Mereka melakukan penelitian di Provinsi Yunnan untuk mencari cara yang aman, efektif, dan ramah lingkungan untuk mengendalikan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, Ketimbang dengan Penyebaran Telur Nyamuk Baru seperti Program Bill Gates.

Read More

Tim ilmuwan berhasil mengidentifikasi bakteri bernama Rosenbergiella_YN46 pada nyamuk, yang diyakini mampu melawan infeksi virus demam berdarah dan Zika. Bakteri ini mengeluarkan enzim yang mengasamkan lumen usus serangga, mencegah virus masuk ke dalam sel nyamuk, dan menghentikan penularannya.

Lebih lanjut, mereka menemukan bahwa bakteri tersebut lebih banyak ditemukan di usus nyamuk yang ditangkap di daerah dengan tingkat kasus demam berdarah yang rendah. Ini membuka potensi untuk mengintegrasikan bakteri tersebut ke dalam populasi nyamuk di daerah endemik demam berdarah untuk mengurangi penularan virus.

Metode biokontrol ini dianggap sebagai solusi yang berbasis alam, tidak memerlukan intervensi medis seperti vaksin atau pengobatan khusus. Selain itu, tidak seperti pembasmian nyamuk yang dapat menyebabkan resistensi terhadap insektisida, metode ini tidak mengganggu ekosistem dan rantai makanan.

Untuk langkah selanjutnya, peneliti akan mengidentifikasi sumber bakteri tersebut, yang kemungkinan berasal dari tanaman. Mereka akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keefektifan, keamanan, dan risiko terhadap spesies tanaman lokal lainnya sebelum menerapkan hasil temuan mereka di seluruh dunia.

Temuan ini menawarkan harapan baru dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, serta memperkuat pentingnya pendekatan berbasis alam dalam menjaga kesehatan masyarakat global. (red)