Keju di Inggris Terkontaminasi Bakteri E Coli, Satu Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Aksaratimes.com I 31 Desember 2023 Jakarta – Kasus infeksi bakteri Escherichia Coli atau E Coli sedang menyebar di Inggris Raya pada akhir Desember 2023. Proses pembuatan keju yang dijual di berbagai tempat di Inggris dan Skotlandia diduga tercemar oleh E Coli, seperti yang dikutip dari The Independent. Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) melaporkan terdapat 30 kasus konfirmasi infeksi E coli pada warga berusia 7-81 tahun. Infeksi E coli dapat menyebabkan gejala seperti muntah, diare, sakit perut, perawatan medis serius, dan bahkan kematian pada penderita dengan kondisi parah. UKHSA juga mengonfirmasi satu kematian terkait infeksi E coli, yang melibatkan seorang warga Skotlandia.

Pencemaran E coli di keju membuat Badan Standar Makanan Inggris (FSA) mengidentifikasi dua produk keju yang terkontaminasi bakteri E coli, yaitu Stec atau Vtec. Bakteri ini menghasilkan racun Shiga, patogen yang dapat menyebabkan keracunan makanan. “Investigasi epidemiologis dan rantai makanan telah mengidentifikasi hubungan antara beberapa kasus yang terkonfirmasi dan sejumlah keju yang tidak dipasteurisasi yang diproduksi oleh sebuah bisnis di Inggris,” ungkap juru bicara UKHSA. Sebagai langkah pencegahan, FSA telah menarik merek keju tersebut dari peredaran sejak 25 Desember 2023 karena dugaan kontaminasi E Coli.

Merek keju yang terkena dampak mencakup Mrs Kirkham seri Mild and Creamy Lancashire, Tasty Lancashire, Mature Lancashire, dan Smoked Lancashire. Selain itu, merek keju No 1 Waitrose and Partners dari Farmhouse Kirkham di Inggris juga terkena dampak. Pengambilan produk berlaku untuk semua ukuran kemasan keju tersebut yang dibeli sejak 1 Oktober 2023. UKHSA sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi hubungan antara infeksi E coli dan keju yang ditarik dari peredaran. Masyarakat diminta untuk tidak menggunakan produk yang sudah ditarik, sementara pihak berwenang memberikan petunjuk mengenai pengembalian produk yang berpotensi berbahaya.

Read More

Terkait dengan gejala infeksi E coli, direktur insiden UKHSA, Amy Douglas, menyatakan bahwa infeksi ini dapat menyebabkan masalah pada keamanan makanan dan masalah pencernaan. Penderita biasanya mengalami diare, muntah-muntah, demam, dan kram perut. Amy Douglas menekankan pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan air hangat, serta membersihkan permukaan dengan produk berbahan dasar pemutih, sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran infeksi. Dia juga mengimbau orang yang diduga terinfeksi E coli dan menunjukkan gejala untuk tidak bertemu langsung dengan orang lain atau menyiapkan makanan untuk orang lain. Selain itu, masyarakat diingatkan untuk menyimpan makanan, termasuk keju, dengan baik di dalam kulkas. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *