Polresta Padang Ungkap Kronologi Sebelum adanya Penemuan Mayat Remaja di Padang

Aksaratimes.com I 24 Juni 2024 Jakarta – Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatra Barat, mengungkapkan kronologi penemuan mayat seorang remaja di bawah Jembatan Kuranji, Padang pada Minggu (9/6). Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang melaporkannya ke Kantor Polsek Kuranji sekitar pukul 11.55 WIB.

Wakil Kepala Polresta Kota Padang, AKBP Rully Indra Wijayanto, menyampaikan dalam jumpa pers bahwa identitas korban yang ditemukan adalah Afif Maulana, seorang remaja laki-laki. “Jasad korban ditemukan oleh warga yang menjadi saksi mata, kemudian melaporkannya ke Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Kuranji,” kata Rully, didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang, Kompol Deddy Adriansyah Putra, seperti yang dikutip dari Antara pada Minggu (23/6).

Menurut Rully, sebelum penemuan mayat, terjadi aksi tawuran di lokasi pada dini hari Minggu (9/6). “Di mana puluhan pemuda tampak bergerombol menggunakan sepeda motor yang sebagiannya membawa senjata tajam,” tambahnya.

Read More

Saat aksi tawuran berlangsung, rombongan tersebut berpapasan dengan Tim Samapta Polda Sumbar yang tengah bertugas untuk mencegah kegiatan tersebut. Tim Samapta langsung membubarkan kerumunan dan mengamankan beberapa pelaku yang membawa senjata tajam.

“Berbagai senjata tajam jenis celurit diamankan anggota dari lokasi, 18 orang turut diamankan termasuk sepeda motor milik korban,” ungkap Rully. Penyelidikan lanjutan dilakukan untuk mengungkap penyebab kematian Afif Maulana. “Kami dapatkan keterangan saat akan diamankan oleh petugas, korban sempat mengajak temannya untuk melompat. Namun temannya ini menolak ajakan tersebut dan memilih untuk menyerahkan diri ke petugas,” tambah Rully.

Rully, yang kini menjabat sebagai Pelaksana Harian Kapolresta Padang, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan proses hukum secara transparan dan profesional. “Kami akan melakukan pemrosesan secara transparan dan profesional, kami juga membuka diri kepada masyarakat yang ingin memberikan informasi tambahan,” jelasnya.

Korban diduga tewas akibat dikejar oleh personel Sabhara Polda Sumbar yang sedang mengejar para pelaku tawuran. Kapolda Sumbar Irjen Suharyono mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Menurut Kapolda, sudah ada 40 orang saksi yang diperiksa.

“Kita akan kawal penuh kasus ini. Saya bertanggung jawab penuh akan kasus penemuan jasad Afif Maulana, dimana sampai saat sekarang kita masih mendalami,” tambah dia.

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, menanggapi bahwa kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan dengan melibatkan banyak saksi termasuk personel Sabhara Polda Sumbar yang bertugas pada malam kejadian.

“Aksi tawuran ini kami terus antisipasi, baik dari Polresta Padang maupun Polda Sumbar, tidak hanya pada malam hari saja, tapi juga pada hari-hari libur,” kata Suharyono dalam keterangan pers di Polresta Padang, Minggu (23/6).

Peristiwa penemuan mayat Afif Maulana juga menjadi perhatian serius untuk memperbaiki pendekatan dalam pencegahan tawuran di Kota Padang, menghindari penggunaan kekerasan yang berpotensi merugikan masyarakat. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *