Yang Harus Dilakukan Agar kita Terhindar dari Kecelakaan Beruntun di Pintu Tol, seperti Peristiwa di Gerbang Tol Halim

Aksaratimes.com I 28 Maret 2024 Jakarta – Kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama arah Bekasi menuju Jakarta menjadi peringatan penting tentang keselamatan berkendara saat mengantre di gerbang tol.

Praktisi keselamatan berkendara, Jusri Pulubuhu, menjelaskan beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindari kecelakaan, salah satunya adalah mengenali dan mematuhi rambu lalu lintas.

Menurut Jusri, biasanya di setiap pintu tol telah dipasang rambu atau tanda untuk mengingatkan pengemudi agar mengurangi kecepatan. Selain itu, terdapat juga speed bumper atau polisi tidur yang berfungsi untuk memperingatkan pengemudi agar tidak mengemudi terlalu cepat.

Read More

Namun, tidak semua pengemudi menanggapi tanda-tanda tersebut dengan cara yang sama. Beberapa masih tetap memacu kendaraan meskipun telah melihat dan merasakan adanya tanda peringatan.

Jusri memberikan tips spesifik bagi para pengendara agar dapat menghindari insiden tabrakan beruntun yang dapat terjadi di pintu tol:

  1. Kurangi Kecepatan

Pengemudi diharapkan untuk memastikan bahwa kecepatan kendaraannya telah dikurangi setidaknya 300 meter sebelum mencapai pintu tol. Idealnya, pengemudi sudah mengurangi kecepatan dan melepaskan gas pada radius 300-400 meter dari mulut gerbang tol. Namun, saat melakukan perlambatan, pengemudi juga harus tetap memperhatikan mobil di belakangnya.

  1. Beri Jarak

Pengemudi diimbau untuk tidak terlalu dekat dengan mobil di depannya saat dalam antrean pembayaran tol. Jarak ideal dengan mobil di depan sekitar 10 meter untuk memungkinkan pengemudi bergerak ke jalur lain jika terjadi keadaan darurat di belakang.

  1. Perhatikan Kondisi Belakang

Saat mendekati pintu tol, pengemudi disarankan untuk memperhatikan laju kendaraan di belakangnya. Hal ini memungkinkan pengemudi untuk mengambil tindakan jika terjadi keadaan darurat di belakang. Namun, pengemudi harus tetap memperhatikan jarak aman sekitar 10 meter dengan mobil di depannya dan kondisi di sekeliling kendaraan.

Sebelumnya, telah trjadi kecelakaan beruntun melibatkan sejumlah kendaraan di Gerbang Tol Halim Utama diduga disebabkan oleh truk engkel yang melaju dengan ugal-ugalan. Yang mencengangkan adalah, bahwa sopir truk tersebut juga ternyata tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Cerita Korban “Kronologi Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama”

Kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta Timur, pada Rabu (27/3/2024) pagi, disebabkan oleh truk merah yang mengangkut meubel, melaju dengan kecepatan tinggi. Wahyu, salah seorang saksi mata sekaligus korban, mengungkapkan bahwa peristiwa ini dimulai dari kecelakaan antara truk merah tersebut dengan sebuah mobil pribadi sebelum mencapai Gerbang Tol Halim Utama. Polisi menegaskan bahwa kejadian ini merupakan TKP pertama.

“Di depan Universitas Borobudur itu truk sempat nabrak mobil orang. Cekcok, lalu minta ganti rugi, sopir truknya kabur ke arah pintu tol,” ujar Wahyu di lokasi kejadian.

Saat memasuki area Gerbang Tol Halim Utama, pengemudi truk yang diduga berencana melarikan diri memacu kendaraannya dengan sangat cepat. Inilah yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kedua, atau TKP kedua menurut polisi. Truk tersebut menabrak bagian samping mobil Hyundai putih di salah satu lajur gardu. Akibatnya, truk itu terguling ke arah kanan, tepatnya di lajur gardu sebelahnya.

“Truk itu mental ke tengah, nabrak mobil Isuzu pick up. Nah, si mobil Isuzu itu mental lagi ke kanan, kena mobil saya,” jelas Wahyu.

Dengan demikian, kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama melibatkan tujuh kendaraan secara keseluruhan. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Latif Usman, memastikan bahwa kecelakaan ini tidak menelan korban jiwa.

“Alhamdulillah, sampai saat ini enggak ada korban jiwa. Hanya alami luka,” kata Latif di lokasi kejadian.

Total korban luka adalah empat orang. Tiga di antaranya adalah satu sopir truk merah yang mengangkut meubel, serta sopir dan penumpang mobil Isuzu pick up. Mereka semua sedang menjalani perawatan intensif di RS UKI, Cawang, Jakarta Timur.

Pukul 10.15 WIB, sejumlah petugas kepolisian dibantu oleh petugas Jasa Marga berhasil mengevakuasi sedikitnya tujuh kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun tersebut. (red)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *